Senin, Maret 10, 2025
BerandaNewsPuspaga Santhi, Layanan Konseling Dinas P2KBP3A Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak

Puspaga Santhi, Layanan Konseling Dinas P2KBP3A Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak

 

UPDATEBALI.comBULELENG – Pola asuh yang kurang optimal terhadap anak menyebabkan anak berisiko mengalami kekerasan, diskriminasi, ekploitasi, penelantaran dan perlakuan kurang terpuji. Untuk mengatasinya diperlukan kualitas pola asuh dari orang tua dan pemerintah. 

"Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) membuka layanan Puspaga Santhi," demikian disampaikan Kadek Dami selaku Kabid Pemberdayaan Perempuan, seijin Kepala DP2KBP3A di ruang kerjanya, Kamis, 16 Februari 2023.

Baca Juga:  Wakil Dinas Perhubungan Badung Raih Juara di Abdi Yasa Teladan 2024

Lebih lanjut jelas Kabid Dami, kehadiran Pusat Pembelajaran Keluarga atau Puspaga Santhi ini sebagai upaya pencegahan dan promotif untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga yang didukung oleh tenaga profesi melalui peningkatan kapasitas orang tua, keluarga atau yang bertanggung jawab terhadap anak.

“Puspaga Santhi berfungsi sebagai one stop service atau layanan satu pintu keluarga, secara holistik integrative berbasis anak. Selain itu Puspaga Santhi merupakan salah satu indikatorpengembangan kabupaten/kota layak anak (KLA),”terang mantan Kasubag di Bagian Prokom ini.

Baca Juga:  Bupati Sedana Arta Resmikan Sirkuit Drag Race Desa Landih Bangli

Disinggung mengenai skema layanan Puspaga Santhi, Kabid Dami menjelaskan, layanan utama berupa konseling dan, layanan informasi, penyebaran informasi.

”Selain pelayanan dikantor, kami juga melakukan visitasi ke klien yang mengalami masalah, sosialisasi ke sekolah maupun merujuk ke instansi berwenang. Sinergi juga kami lakukan dengan stake holder terkait,”pungkasnya.

{bbbanner}

Sementara itu salah satu konseler Puspaga Santhi Farica Veronica Marmer mengatakan teknis konseling yaitu dengan identifikasi kebutuhan dengan mengetahui latar belakang, membangun bonding atau ikatan personal, membuat klien lebih nyaman dan terbuka.

Baca Juga:  Akibat Cuaca Buruk di Bangli, Terjadi 15 Titik Bencana dan Tiga Akses Jalan Terputus Total

”Misal anaknya sulit mengendalikan emosi, setiap ke sekolah nangis lalu mencari latar belakang kelahiran. Setelah indentifikasi baru kita kasi tips dan trik dan jika permasalahan diluar batas Puspaga Santhi misal sudah masuk kategori kekerasan, atau autis kita akan rujuk ke dokter anak atau psikolog,”pungkasya.(adv/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments