UPDATEBALI.com, BULELENG – Sebanyak 40 keping lempengan gong dari 4 set gong yang diperkirakan sudah berumur puluhan tahun milik Pura Dalem Desa Adat Banyuasri, Buleleng dilaporkan hilang, pada Rabu 21 Februari 2024, pagi.
Pengempon Pura Dalem Desa Adat Banyuasri, Jro Mangku Ketut Suardana menyebut, hilangnya lempengan gong ini baru diketahui saat dirinya melakukan rutinitas bersih – bersih areal pura. Kala itu, ia mendapati empat set gong ini dalam keadaan terbuka sementara gong lainnya masih dalam kondisi tertutup pembungkus.
“Sebelumnya saya berpikir jika malamnya anak – anak yang berlatih gong lalai untuk menutup gong tersebut, ternyata setelah diperhatikan bungan gong nya sudah tidak ada,” Ungkap Pengempon Pura Dalem Desa Adat Banyuasri, Jro Mangku Ketut Suardana.
Namun ternyata kepingan lempengan gong itu sudah tidak ada hanya tersisa kayu penyanggahnya saja. Setelah dicek total terdapat 40 keping lempengan gong dari empat set gong yang hilang. Dimana empat set itu terdiri dari 2 set Pengugal, 1 gangsa dan 1 kantil.
Dugaan sementara, pencuri masuk dengan cara melompati pagar depan pura, kemudian masuk ke TKP melalui pintu sebelah selatan yang memang dalam keadaan tidak terkunci. Saat ini kejadian ini sudah dilaporkan ke Polres Buleleng.
Saat disinggung mengenai total kerugian, Jro Mangku Suardana menyebut tidak dapat mengukur nilai kerugian yang ditimbulkan, sebab selain sudah berumur puluhan tahun lebih, kualitas bahan keping tersebut sangat bagus dengan bahan mayoritas perunggu dan emas sehingga suaranya nyaring dan enak di dengarkan.
Disisi lain, Kelian Adat Banyuasri Nyoman Mangku Widiasa mengaku tidak menyangka hal tersebut bisa terjadi apalagi TKP nya di tempat suci. Namun ia berharap pelaku segera ditangkap dan kepingan lempeng gong yang dicuri dikembalikan.
“Proses penyelidikan kami sudah serahkan kepada pihak kepolisian. Kami juga sudah menghubungi para pande gong dibeberapa daerah untuk membantu,” Tandas dia.(dna/ub)