UPDATEBALI.com, JAKARTA – Guna meningkatkan pengelolaan kehumasan di Kabupaten Badung, Prokompim Setda Kabupaten Badung telah mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Media Sosial dan Kehumasan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bekerjasama dengan Abahabar Academy.
Acara ini juga melibatkan beberapa media ternama dan berlangsung di Jakarta. Selain Kabupaten Badung, sedikitnya 15 Kabupaten se-Indonesia turut aktif mengikuti kegiatan Bimtek ini.
Saat ini, tantangan utama yang dihadapi oleh para praktisi kehumasan adalah adaptasi terhadap perkembangan teknologi. “Kini bukan manusia yang mencari informasi tapi informasi yang mencari manusia, itu sebabnya tantangan besar kehumasan saat ini salah satunya adalah dengan keberadaan media sosial,” ujar Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong.
“Di mana informasi beredar dengan cepat dan luas ke seluruh dunia ke setiap pengguna media sosial hampir tidak tersaring, bahkan hoaks terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Kini bukan manusia yang mencari informasi tetapi informasilah yang mencari manusia,” tambahnya.
Usman Kansong menyoroti peran besar Artificial Intelligence dalam tantangan yang dihadapi oleh praktisi komunikasi publik. Apalagi menjelang Pemilu, tingkat kesulitannya meningkat, dari hoaks menjadi Deep Fake.
Oleh karena itu, pekerjaan di bidang kehumasan semakin berat dalam manajemen media sosial. Meskipun media sosial memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, kehadirannya juga memaksa praktisi kehumasan untuk menghadapi berita hoaks atau Deep Fake dengan optimal.
Direktur Eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang, menjelaskan bahwa Humas dalam era teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting bagi instansi dan lembaga di wilayahnya masing-masing.
Di tengah arus informasi yang sulit dikendalikan, Humas menjadi garda terdepan dalam menyediakan informasi yang cepat, akurat, dan responsif dalam menangkap informasi yang tidak pasti serta berita bohong (hoaks).
“Kita sebagai Humas harus merespons cepat agar informasi yang tidak jelas dan berita bohong bisa diantisipasi sedini mungkin. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi krisis informasi yang dapat merugikan citra positif pemerintah dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah,” tegas Sarman.
Kepala Bagian Prokompim Kabupaten Badung, Made Suardita, mengucapkan terima kasih kepada APKASI yang telah menyelenggarakan Bimtek kehumasan ini.
Dia berharap bahwa tim Prokompim Badung akan mendapatkan wawasan yang luas terkait kehumasan di era teknologi yang terus berkembang, sehingga dapat mengelola informasi terkait kegiatan pimpinan yang menjadi tupoksi kehumasan di Kabupaten Badung.
Bimtek ini juga dimeriahkan dengan pembekalan materi dari para narasumber berpengalaman seperti Andromeda Mercury, Eko Suprihatno, dan Seera Safira, yang memiliki jam terbang tinggi dalam dunia jurnalistik. Mereka memberikan wawasan berharga kepada peserta untuk menghadapi tantangan kehumasan di era digital ini. (den/ub)