Senin, Maret 10, 2025
BerandaNasionalPresiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan sebagai Langkah Strategis Menuju Pertumbuhan Ekonomi...

Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan sebagai Langkah Strategis Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8%

UPDATEBALI.com, JAKARTA – Pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat mempersiapkan pembangunan nasional guna mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Dalam 100 hari pertama masa jabatannya, Presiden Prabowo meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan, yang mencakup pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan gardu induk di 18 provinsi. Peresmian tersebut berlangsung pada Senin, 20 Januari 2024, di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, dan mencatatkan rekor sebagai proyek ketenagalistrikan terbesar di dunia.

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya sektor ketenagalistrikan sebagai landasan menuju swasembada energi dan kesejahteraan rakyat. Proyek-proyek baru dengan total kapasitas 3.222,75 megawatt (MW) ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan industri serta melistriki wilayah terpencil dan kawasan pembangunan baru.

“Kita ingin menjadi negara modern dan maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa, menghapus kemiskinan, dan menjadi negara industri,” ujar Prabowo.

Baca Juga:  Dukung Seniman dan Kuliner Lokal, Bupati Sanjaya Resmi Buka Marga Festival 2024

Prabowo juga mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. Menurutnya, pasokan listrik yang andal, bersih, dan terjangkau akan memperkuat sektor industri dan menarik investasi ke Indonesia.

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia perlu melakukan transformasi besar-besaran menuju hilirisasi dan industrialisasi. “Bangsa kita harus mampu mengolah sumber daya alam menjadi barang jadi dan barang industri. Untuk itu, energi sangat vital,” tambahnya.

Dia optimistis target pertumbuhan ekonomi 8% dapat tercapai melalui percepatan industrialisasi dan hilirisasi, didukung oleh infrastruktur ketenagalistrikan yang memadai.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan secara masif adalah kunci untuk mencapai target ekonomi tersebut.

“Dari 37 proyek ini, total investasi mencapai Rp72 triliun, sejalan dengan arahan Presiden untuk menyiapkan infrastruktur listrik guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Bahlil.

Baca Juga:  Sekda Denpasar Serukan Peran Pemuda dalam Pembangunan di Peringatan Sumpah Pemuda ke-96

Kementerian ESDM juga telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang menekankan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 8.000 kilometer untuk menyalurkan listrik dari pembangkit EBT ke pusat-pusat permintaan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi listrik per kapita menjadi 6.000–6.400 kWh per tahun.

Beberapa proyek strategis yang diresmikan meliputi PLTA Jatigede (110 MW), PLTA Asahan 3 (174 MW), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN (50 MWac). Proyek ini akan menjadi tulang punggung kelistrikan di wilayah masing-masing, mendukung investasi, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.

Selain itu, 11 proyek transmisi dan gardu induk dengan total panjang 739,71 kilometer sirkuit (kms) dan kapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA) diresmikan untuk memperkuat keandalan pasokan listrik. Salah satu proyek utamanya adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) GI Kolaka–PT Antam Pomala sepanjang 36,96 kms, yang mendukung industri pengolahan nikel.

Baca Juga:  Bupati dan Wakil Bupati Jembrana Resmi Dilantik, Warga Sambut dengan Gerakan Penghijauan

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa PLN siap mendukung kebijakan pemerintah melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, organisasi yang lebih lincah, serta kolaborasi dengan berbagai pihak.

“PLN terus memperkuat pengelolaan sektor kelistrikan nasional agar semakin andal, sehat secara finansial, dan efisien dalam mendukung target pembangunan,” ungkap Darmawan.

Dengan keberhasilan meresmikan 37 proyek strategis ini, Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan keandalan energi, mengurangi konsumsi bahan bakar minyak, dan mempercepat transformasi ekonomi melalui hilirisasi serta industrialisasi.(yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments