Senin, Maret 10, 2025
BerandaHukum & KriminalPolres Kotawaringin Timur Tahan Guru Ngaji Cabuli Bocah Perempuan

Polres Kotawaringin Timur Tahan Guru Ngaji Cabuli Bocah Perempuan

UPDATEBALI.com, Sampit – Kepolisian Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menahan seorang pria berusia 35 tahun yang merupakan karyawan sebuah perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit yang kesehariannya juga merupakan guru ngaji di lingkungan perusahaan itu, atas laporan mencabuli seorang anak perempuan di bawah umur.

“Terduga sudah dititipkan di tahanan Polres Kotawaringin Timur. Untuk penanganannya juga dikoordinasikan dengan unit PPA Polres,” kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Sarpani melalui Kapolsek Telawang Ipda Rakhmat Effendi di Sampit, Kamis(03/2/2022)

Baca Juga:  Satu Keluarga di Cianjur Berhasil Selamat Meski Tertimbun Longsor

Korban pencabulan ini adalah seorang bocah perempuan berusia 12 tahun. Mereka sudah saling kenal karena sama-sama tinggal di lingkungan perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut.

Kasus ini terungkap ketika ibu korban memeriksa telepon seluler sang anak. Ibu korban kaget karena melihat isi pesan singkat yang dikirim pelaku kepada anaknya berisi kalimat tidak pantas dan video porno.

Ibu korban kemudian menanyakan hal itu kepada sang anak. Saat itulah korban mengaku telah dicabuli oleh guru ngaji tersebut.

Baca Juga:  BMKG Ingatkan Waspadai Cuaca Ekstrem di NTT Akibat Sirkulasi Siklonik

Tidak terima atas kejadian itu, orang tua korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek Telawang. Tidak memerlukan waktu lama, polisi berhasil meringkus guru ngaji yang sehari-hari bertugas sebagai helper bus perusahaan tersebut pada Selasa (1/2).

Hasil pemeriksaan, pelaku diduga sudah tiga kali melakukan tindakan asusila kepada anak di bawah umur tersebut. Tindakan tak senonoh itu dilakukannya di samping toilet masjid dan di rumah pelaku.

Baca Juga:  Pelaku Pembunuhan Anak di Kabupaten Kupang Dituntut Hukuman Mati

Sementara itu korban takut untuk menceritakan kejadian yang dialaminya kepada keluarganya. Hal itu pula yang diduga membuat pelaku berani dan mengulangi perbuatannya.

Orangtua korban dan karyawan lainnya tidak menyangka kejadian tersebut. Hal itu lantaran perilaku terduga pelaku selama ini dinilai cukup baik, bahkan di sudah sekitar lima tahun mengajar mengaji untuk anak-anak setempat.

“Saat ini kasus akan terus kami kembangkan dan tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya,” demikian Rakhmat Effendi.(ub/ant)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments