UPDATEBALI.com, BADUNG – Plt. Bupati Badung, I Ketut Suiasa, hadir memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan Karya Melaspas di tiga pura sekaligus, yakni Pura Prajapati, Pura Dalem Kahyangan, dan Pura Dalem Penataran, yang dilaksanakan di Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada Minggu, 10 November 2024.
Karya agung ini merupakan bagian dari rangkaian upacara Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Mapadudusan Agung, dengan puncaknya dijadwalkan pada Selasa, 19 November 2024.
Dalam acara yang berlangsung penuh khidmat, Plt. Bupati Suiasa tidak hanya hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi dan agama Hindu, tetapi juga sebagai wujud nyata dukungan Pemerintah Kabupaten Badung terhadap pelaksanaan karya suci tersebut. Suiasa turut serta dalam persembahyangan dan secara simbolis menandatangani prasasti karya, menandai dimulainya rangkaian upacara besar ini.
“Kami berdoa semoga yadnya ini berjalan lancar dan memberikan berkah bagi umat Hindu di Desa Pecatu. Kami berharap melalui upacara ini, krama desa adat Pecatu tetap bersatu untuk kerahayuan jagat,” ujar Suiasa dalam sambutannya.
Selain itu, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran dan dukungan Plt. Bupati Badung beserta jajaran pemerintah daerah.
“Doa restu Bapak Plt. Bupati sangat berarti bagi kami dalam melaksanakan karya suci ini,” ungkap Sumerta.
Sumerta juga menjelaskan bahwa perbaikan beberapa pura telah dilakukan sebelumnya, termasuk renovasi pada Pura Dalem Penataran yang mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten Badung. Sedangkan perbaikan pada Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati dilakukan menggunakan dana kas desa adat. Puncak dari perayaan karya agung ini akan dilaksanakan pada rahina Anggara Kasih, Wuku Tambir, pada Selasa, 19 November 2024 mendatang.
Dalam acara tersebut, hadir pula sejumlah tokoh penting, antara lain Anggota DPRD Badung I Made Tomy Martana Putra, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Artha, Perbekel Pecatu I Made Karyana, serta perwakilan dari PHDI Badung, MDA Kuta Selatan, dan Penglingsir Puri Jero Kuta. Karya Melaspas ini menjadi salah satu wujud penting dalam pelestarian adat dan budaya Hindu di Kabupaten Badung(den/ub)