Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliBadungPj Gubernur Bali Ajak Masyarakat Gotong Royong Selesaikan Masalah Kesehatan

Pj Gubernur Bali Ajak Masyarakat Gotong Royong Selesaikan Masalah Kesehatan

UPDATEBALI.com, BADUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM. Mahendra Jaya, mengingatkan seluruh pihak untuk tidak berpuas diri meski indikator kesehatan Bali berada di atas rata-rata nasional. Saat membuka Rapat Koordinasi Kesehatan Daerah Tahun 2024 di Harris Hotel, Sunset Road, Kuta, Badung, Selasa, 4 Juni 2024.

Mahendra Jaya mengajak instansi, insan kesehatan, dan masyarakat untuk bersama-sama menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan yang masih menjadi pekerjaan rumah di Bali.

“Masih banyak kasus penyakit yang cukup tinggi seperti demam berdarah, TBC, rabies, kanker, dan diabetes melitus yang merupakan penyebab utama kematian,” kata Mahendra Jaya.

Menurutnya, penyakit-penyakit ini seharusnya bisa dicegah melalui upaya promotif dan preventif yang kuat serta pelayanan kesehatan yang memadai di seluruh kabupaten/kota.

Pj Gubernur Mahendra Jaya menekankan pentingnya semangat gotong royong atau ‘ngrombo’ dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

“Gotong royong bukan hanya sekadar bekerja sama, tetapi juga ada kehormatan dan kebanggaan dalam menyelesaikan sesuatu bersama-sama,” ujarnya.

Baca Juga:  BPOM Pastikan Produk Indomie Ayam Spesial yang Ditarik Aman Dikonsumsi

Dalam Rakor Kesehatan yang dihadiri oleh instansi pemerintahan, rumah sakit, dan kalangan akademisi tersebut, Mahendra Jaya menyinggung arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024.

Presiden mengingatkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara maju pada tahun 2030-an berkat bonus demografi usia produktif, dengan kunci utama adalah kesehatan.

“Kesehatan adalah fondasi. Jika kita semua sehat, apa pun bisa kita kerjakan. Bahkan makan sambal dan tempe saja akan terasa nikmat jika kita sehat,” tambahnya.

Mahendra Jaya juga menegaskan bahwa upaya penanganan stunting terus didorong guna menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.

“Meskipun Bali terbaik dalam penanganan stunting dengan prevalensi 7,2% menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, kita tidak boleh terlena. Kita harus berupaya agar tidak ada lagi bayi atau balita stunting di Bali,” jelasnya.

Provinsi Bali telah melaksanakan Kick Off Program Integrasi Layanan Primer (ILP) pada 20 Maret 2024 untuk memberikan pelayanan kesehatan komprehensif kepada masyarakat. Mahendra Jaya mengapresiasi komitmen para bupati, wali kota, camat, dan perbekel se-Bali dalam menuntaskan stunting dan menyiapkan ILP dengan baik.

Baca Juga:  Pentas Seni Anak Rahdatul Athfal (RA) Digelar untuk Tumbuhkan Potensi Anak di Kabupaten Jembrana

“Sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo memuji pencapaian Bali yang nyaris di semua aspek kesehatan berada di peringkat teratas nasional. Selain rendahnya angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Bali juga menunjukkan akses pelayanan kesehatan yang baik.

“Bali bisa dikatakan sebagai best practice dalam bidang kesehatan di Indonesia,” katanya.

Hasto juga menyoroti pentingnya menciptakan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas menjelang bonus demografi pada 2030-2040.

“Tidak hanya fisik yang sehat, tapi juga mental. Fisik yang baik tanpa mental yang kuat tidak ada artinya,” ujarnya.

Ia juga memuji Program Desa Peduli Gigi (Deligi) yang dilaksanakan Pemprov Bali bersama TP PKK untuk mendukung program Indonesia bebas karies 2030.

Baca Juga:  Wabup Ipat Tinjau Sejumlah Fasilitas Umum di Pekutatan dan Mendoyo

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi menambahkan bahwa Bali sangat dekat dengan visi Indonesia Maju.

“Bali sangat cocok menjadi percontohan karena hampir semua indikator kesehatan berada di posisi teratas dan di atas angka nasional,” katanya. Endang menyarankan agar kebijakan dan program kesehatan di Bali mulai berpatokan pada negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan.

Rapat Koordinasi Kesehatan Daerah Provinsi Bali Tahun 2024 yang bertemakan “Sinergitas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Bali Melalui Transformasi Kesehatan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” dibuka secara resmi dengan simbolis penekanan tombol oleh Pj Gubernur Mahendra Jaya bersama undangan VIP lainnya.

Mahendra Jaya juga meninjau sejumlah stan layanan dan produk kesehatan, bahkan mencoba langsung UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments