UPDATEBALI.com, GIANYAR – Penjabat (Pj.) Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa, menerima audensi Tim Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait Penguatan Ekosistem Subak, Kamis 10 Oktober 2024 di Ruang Kerja Bupati Gianyar.
Audensi ini bertujuan membahas langkah-langkah untuk memastikan implementasi manajemen efektif lanskap budaya di Bali, khususnya dalam menjaga keberlanjutan sistem subak.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, menjelaskan bahwa subak sebagai warisan budaya menghadapi berbagai tantangan, seperti tekanan pembangunan, konversi lahan pertanian, serta menurunnya komitmen konservasi lingkungan.
“Tekanan alam dan bencana, berkurangnya debit air, serta tekanan pariwisata juga menjadi faktor yang memperlemah keberlangsungan subak,” jelas Irini.
Kemendikbudristek menyusun tujuh klaster untuk penguatan ekosistem subak, meliputi aspek budaya, ekologi, pengetahuan, gastronomi, olahraga, hiburan, dan publikasi. Tujuan utama dari program ini adalah melestarikan lingkungan alam dan pertanian tradisional di Bali, sambil mempromosikan praktik pertanian ramah lingkungan.
Pj. Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa, mendukung penuh keberlangsungan Subak Spirit yang akan dimulai pada 9 November di Jatiluwih. Ia juga memaparkan sejumlah inovasi untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani, salah satunya adalah ide pembuatan jalur trekking di Subak Pulagan Tampaksiring.
“Dengan menambah portal dan tarif masuk, petani bisa mendapatkan income dan terbantu dalam biaya pelestarian budaya,” pungkasnya.
Audensi ini menjadi langkah awal dalam menyamakan persepsi dan komitmen antara pemerintah daerah dan Kemendikbudristek untuk menjaga kelestarian subak di Bali.(yud/ub)