UPDATEBALI.com, TABANAN – Para petani di Subak Luwus 1 di desa Cau Belayu, kecamatan Marga, Tabanan, telah mengalami kesulitan bercocok tanam jenis padi dan palawija selama satu setengah tahun terakhir.
Salah satu penyebab utama adalah musim kemarau yang panjang, namun masalah yang lebih besar adalah pendangkalan DAM Macun Luwus Carangsari, yang seharusnya mengaliri lahan pertanian mereka.
Pendangkalan ini mencapai setinggi lebih dari 1 meter, menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan baik. Pekaseh Luwus 1 dan beberapa anggotanya memutuskan untuk menyampaikan keluhan mereka kepada Ketua Komisi II DPRD Tabanan, Wayan Lara, pada Selasa 7 November 2023 di kantor Desa Cau Belayu, Marga.
Pekaseh Luwus 1, Made Puspa menyampaikan tiga masalah utama yang dihadapi. Pertama, adalah pendangkalan DAM saluran irigasi, kedua adalah jebol atau retaknya saluran irigasi sebanyak 10 titik, dan ketiga adalah ketiadaan jalan usaha tani di lahan subak yang mereka garap.
Made Puspa mengungkapkan bahwa mereka telah mengajukan proposal bantuan ke beberapa instansi yang memiliki kewenangan, namun belum pernah mendapatkan respons.
Ketua Komisi II DPRD Tabanan, Wayan Lara, menanggapi keluhan petani dengan serius. Ia berjanji untuk mengawal dan memperjuangkan penyelesaian masalah yang dihadapi petani ini.
Salah satu tindakan yang bisa segera dilakukan adalah melakukan pengerukan manual di DAM tersebut sambil menunggu penanganan lebih lanjut.
“Kami harus segera mencari solusi untuk masalah pendangkalan saluran irigasi ini, karena pertanian adalah salah satu aset berharga di daerah ini, dan jika tidak ditangani dengan baik, pertanian akan terganggu,” tegas Wayan Lara. (tia/ub)