UPDATEBALI.com, DENPASAR – Menjelang hari natal dan Tahun baru 2024, PT Pertamina (Persero) memastikan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas minyak cair (Liquefied petroleum gas/LPG) tetap berjalan dengan kuota yang telah ditentukan.
Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi sekaligus perkenalkan Sales Area Manager Bali Endo Eko Satryo pada Selasa 28 November 2023 di Wistara Family Cafe.
Ahad Rahedi mengatakan, setiap akhir tahun, terjadi peningkatan jumlah penggunaan dari masyarakat baik itu BBM ataupun gas elpiji.
Ia menyebutkan stok ketersediaan BBM gas elpiji subsidi masih tersedia namun jumlah kuota yang dibatasi. Kebijakan tersebut dibuat sejak awal tahun 2023 dan ditargetkan tersedia hingga akhir tahun 2023.
“Untuk wilayah Bali yang merupakan daerah wisata, kami akan memastikan ketersediaan stok di SPBU, agen dan pangkalan LPG ada hingga akhir tahun 2023,” ujarnya.
Dirinya tidak menampik terkait adanya antrian kendaraan yang mengular di SPBU. Pihaknya menekankan ketersediaan BBM masih ada namun dibatasi oleh pemerintah.
Ahad berharap upaya dalam pembatasan kuota baik itu BBM dan gas elpiji subsidi dimasing-masing SPBU agar bisa tersedia hingga akhir tahun 2023.
Ahad juga menjelaskan, PT Pertamina mengusulkan kepada pemerintah daerah di Bali agar penunggak pajak kendaraan bermotor tidak mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Para penunggak pajak itu diarahkan ke antrean BBM nonsubsidi, setelah diawasi oleh petugas khusus pemantauan secara manual di antaranya mencatat nomor kendaraan dan mengecek data sistem pajak daerah.
“Penunggak pajak yang mendatangi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk membeli BBM, tidak diperkenankan mengisi BBM subsidi,” ucap Ahad.(den/ub)