UPDATEBALI.com, DENPASAR – PT Pertamina Patra Niaga terus berinovasi dalam memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke pasar global.
Salah satu pencapaian pentingnya adalah kolaborasi dengan Virgin Australia Airlines, yang menjadi maskapai internasional pertama yang menggunakan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, Bali, pada Rabu, 18 September 2024.
Kerja sama ini diresmikan melalui seremoni “First International Uplift” pada acara Bali International Airshow (BIAS) 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa momen ini menandai kesiapan Indonesia dalam menjawab tantangan global terhadap penerbangan berkelanjutan.
SAF menjadi solusi penting dalam mengurangi jejak karbon di industri aviasi, tanpa memerlukan perubahan besar pada infrastruktur pesawat atau bandara.
“SAF yang disalurkan telah sesuai dengan framework sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan memenuhi standar internasional dari American Society of Testing and Materials (ASTM). Ini adalah bahan bakar ramah lingkungan yang mampu diklaim kepada International Civil Aviation Organization (ICAO),” ujar Maya.
SAF ini terdiri dari campuran 38,43% synthetic kerosene dari minyak jelantah (UCO) dan 61,57% avtur fosil.
General Manager Sustainability Virgin Australia, Fiona Walmsley, menyambut baik kerja sama ini.
Ia menekankan bahwa kolaborasi ini adalah langkah awal dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk industri penerbangan di Indonesia dan Australia, dengan komitmen bersama untuk mencapai target Net Zero Emission.
Pada perhelatan BIAS 2024, sebanyak 160 kiloliter SAF disalurkan ke pesawat Boeing 737 milik Virgin Australia untuk dua hari penerbangan. Virgin Australia melayani rute penerbangan dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.
Metode distribusi SAF di AFT Ngurah Rai menggunakan sistem mass balance, yang memungkinkan pencampuran bahan bakar fosil dengan SAF di tangki yang sama, namun pencatatan dilakukan secara terpisah. Hal ini memastikan transparansi dan akurasi dalam distribusi bahan bakar.
Ahad Rahedi, Area Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, menambahkan bahwa Pertamina telah memastikan kesiapan penuh untuk mendukung kebutuhan avtur selama acara BIAS.
Pertamina memperkirakan peningkatan konsumsi avtur di Bandara Ngurah Rai sebesar 4% selama acara, dengan rata-rata konsumsi normal sekitar 2.335 kiloliter (KL).
Dengan langkah ini, Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di sektor penerbangan dan target Net Zero Emission Indonesia pada 2060. (yud/ub)