UPDATEBALI.com, BULELENG – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Buleleng mengadakan rapat koordinasi untuk mempersiapkan sebuah inisiatif yang menarik perhatian banyak pihak. Inisiatif ini dilakukan menyusul melihat produksi buah durian yang melimpah di daerah tersebut dan sejumlah event atau festival durian yang telah diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng.
Menyikapi tingginya jumlah limbah biji durian yang terbuang percuma, DP2KBP3A memandang bahwa biji durian sebenarnya memiliki nilai gizi yang sangat baik dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk memberikan sosialisasi kepada calon pengantin, terutama remaja, tentang pencegahan stunting melalui sebuah kegiatan yang menarik: lomba Cipta Menu Kuliner Biji Durian.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Buleleng, Nyoman Riang Pustaka, menjelaskan bahwa biji durian mengandung nutrisi penting seperti kalsium, fosfor, protein, dan karbohidrat, yang sangat baik untuk kesiapan tubuh remaja dalam melahirkan anak di masa depan.
“Kami memberikan sosialisasi tentang pencegahan stunting melalui lomba kuliner yang berbahan dasar biji durian. Lomba ini akan dihadiri oleh dewa juri dari Indonesian Chef Association, ahli gizi dari Dinas Kesehatan, akademisi dari Undiksha, dan Bali Chef Community,” ungkap Kadis Riang pada Jumat, 16 Februari 2024.
Lomba ini akan diikuti oleh 30 tim atau sekolah SMK/SMA di Buleleng, yang akan dinilai oleh dewan juri berdasarkan nilai gizi dan kemudahan aplikasi olahan pangan lokal dari biji durian. Acara ini juga merupakan bagian dari perayaan HUT Kota Singaraja ke-420, yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir Maret 2024 di Krisna Beach Street Penimbangan.
Kadis Riang berharap bahwa lomba ini akan memberikan nilai tambah bagi petani dan masyarakat setempat dengan memanfaatkan limbah biji durian yang sebelumnya terbuang percuma. Selain itu, melalui alternatif olahan pangan lokal ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi remaja sehingga mereka memiliki kesiapan melahirkan anak tanpa risiko stunting atau masalah gizi lainnya.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, perwakilan dari Indonesian Chef Association Buleleng, Bali Chef Community, ahli gizi dari Dinas Kesehatan, serta perwakilan Krisna Beach Street Penimbangan. Semua pihak menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Buleleng.(adv/ub)
