UPDATEBALI.com, Denpasar – Dr. Dadang Hermawan selaku Rektor ITB STIKOM Bali, media memiliki peran sangat strategis dalam mendorong pembelajaran dan perubahan paradigma berfikir masyarakat menuju percepatan peralihan ke sistem digital.
“Media juga sangat berperan. Makanya media juga harus mencari sumber-sumber berita yang berbasis digitalisasi,� kata Rektor Dadang Hermawan di Denpasar, Senin (7/2/2022).
Dadang mengaku, dalam upaya merubah pandangan masyarakat untuk dapat beralih ke sistem digital tidak mudah. Butuh kerjasama dari berbagai pihak dan dilakukan secara sistematis.
“Harus berbagai pihak mendukung ke arah digitalisasi ini. Jadi memang harus dari semua pihak,� tegas Rektor.
Dalam kesempatan itu, ia mengurai hal yang paling penting dalam perubahan paradigma berfikir masyarakat adalah literasi dan sosialisasi tentang digital. Dadang juga menganggap, peralihan ke digital ini penting mengingat aktivitas perekonomian yang terbatas akibat pandemi Covid-19.
Menurut Dadang, saat ini sudah mulai ada pergeseran pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi Bali yang dulu fokus pada pariwisata konvensional beralih kepada digital. Hal ini, menurutnya Pemprov sudah memahami literasi digital.
“Tapi kalau saya sih, harus ada perubahan paradigma berfikir masyarakat tentang gimana supaya digitalisasi ini bisa massif. Jadi pemerintah harus besar-besaran men-suport anggarannya, men-suport kegiatan-kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan digitalisasi ini,� pungkasnya.
Lebih lanjut, Dadang menjelaskan, media juga menurutnya dapat menjadi jembatan kepada pemerintah tentang informasi-informasi pentingnya beralih kepada pembangunan yang berbasis digital, dari segi kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Bali, sudah siap untuk bersaing dalam era digital, mengingat karakteristik orang bali yang kreatif.
“Terutama untuk mereka yang memiliki anggaran, sumber daya yang melimpah adalah pemerintah termasuk pemerintah daerah. Sehingga paradigma menuju digitalisasi akan cepat berubah, kemampuan SDM orang Bali oke, karakteristiknya yang kreatif juga menunjang. Cuma, paradigma berfikirnya yang belum. Sebetulnya SDM kita siap bersaing, cuma cara berfikirnya ‘mindset’ yang perlu dirubah,� ujarnya.(ub/den)