Selasa, April 29, 2025
BerandaBaliPenyandang Disabilitas Sulap Limbah Plastik Jadi Kaca Mata Ramah Lingkungan

Penyandang Disabilitas Sulap Limbah Plastik Jadi Kaca Mata Ramah Lingkungan

UPDATEBALI.com, BULELENG – Saat ini limbah plastik kerap menjadi bagian dari kehidupan semua masyarakat tanpa terkecuali, Akibatnya kini menjadi suatu masalah yang cukup besar sebab limbah plastik ini sangat sulit terurai, namun jika ada di tangan orang yang kreatif limbah plastik ini justru sangat bermanfaat.

Seperti yang dilakukan oleh penyandang disabilitas yang tergabung dalam Yayasan Kaki Kita Sukasada (YKKS) Kabupaten Buleleng, sebab mereka dalam mengolah limbah plastik yang tadinya tidak ada nilainya ini menjadi suatu karya yang memiliki nilai jual.

Mereka memiliki inovasi baru untuk mengatasi limbah plastik ini yakni dengan mengolah plastik menjadi kaca mata fashion dengan beragam bentuk dan motif yang bagus, yang dilakukan dengan proses pencetakan dari plastik yang sudah di daur ulang serta memulai kampanye penggalangan dana dalam program 1000 kacamata untuk asrama disabilitas.

Baca Juga:  Sandang Predikat Integrative, Kota Denpasar Masuk Top 5 RKCI Tahun 2021

Paskalis Tambe selaku Ketua Tim Produksi Kacamata Yayasan Kaki Kita Sukasada mengungkapkan, kacamata produskinya itu terbuat dari limbah yang sebelumnya masuk dalam beberapa tahap, diantaranya pemilahan, dicuci sebelum masuk tahap pencacahan, lalu dilelehkan dan dipress dalam bentuk papan untuk kemudian dibentuk menjadi gagang kacamata sesuai pesanan.

“Kacamata yang kita produksi itu berbahan dasar tutup botol, plastik oli, dan beberapa sampah plastik lainnya. Bahan baku kita dapat dari masyarakat yang menyumbangkan maupun kita beli dari pemulung. Produk yang kita hasilkan peminatnya rata-rata dari mancanegara. Dalam produski kita libatkan lima 10 orang, tiga diantaranya penyandang difabel. Bahkan satu orang bisa menyelesaikan lima picis kacamata per hari,� ungkapnya.

Baca Juga:  Satu Unit Rumah Ludes Terbakar, Bayi 18 Bulan Jadi Korban

Menurut Paskalis, kacamata dari limbah plastik ini memiliki keistimewaan tersendiri, sebab selain digunakan sebagai penujang fashion penampilan, pengenaan kacamata juga sebagai sarana edukasi pemanfaatan limbah plastik. Dalam pemasarannya satu buah kacamata dengan motif berbeda itu dijual dengan harga mulai dari Rp. 250 ribu melalui platform digital seperti sosial media, market place termasuk mengandalkan pemasaran secara offline.

Disamping itu saat dikonfirmasi terpisah Ketua Program 1000 kacamata untuk asrama disabilitas, Gede Sudiasa mengatakan sepakat untuk bangkit demi mewujudkan asrama, untuk itu nantinya pihaknya akan memanfaatkan dana dari hasil penjualan kacamata ini, sebab nantinya asrama itu akan digunakan untuk pemberdayaan penyandang difabel sekaligus untuk mengasah skill mereka.

Baca Juga:  Rencana Detail Tata Ruang ( RDTR) dan Daya Tarik Wisata (DTW)

“Kami disabilitas tidak ingin diam. Kita sepakat untuk bangkit bersama untuk mewujudkan asrama. Hasil dari penjualan ini akan kita manfaatkan. Nantinya asrama itu digunakan untuk pemberdayaan penyandang difabel sekaligus untuk mengasah skill,� ucap Sudiasa.

YKKS akan menjalin sinergi dengan sejumlah pihak baik dari unsur akademik, relawan, pemerintah maupun swasta, sebagai upaya untuk mengkampanyekan gerakan sosial dan lingkungan untuk kedepannya. (diana/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments