Senin, Maret 10, 2025
BerandaBisnis & EkonomiPengelola Wisata waspadai Bencana hidrometeorologi

Pengelola Wisata waspadai Bencana hidrometeorologi

UPDATEBALI.com, Sleman – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan surat edaran (SE), yang meminta seluruh pengelola destinasi atau desa wisata dengan potensi bencana untuk meningkatkan kewaspadaannya sebagai upaya melindungi wisatawan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

“Potensi bencana hidrometeorologi tersebut diprediksi dapat terjadi pada Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, terutama puncak musim hujan pada Januari 2022,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, DIY, Jumat.

Baca Juga:  Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Koster Buka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap IX Tahun 2022

Menurut dia, potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrim seperti saat ini tentunya harus disikapi dengan kesiapsiagaan oleh seluruh pengelola destinasi wisata ataupun desa-desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman.

“Pengelola destinasi dan desa wisata agar meningkatkan koordinasinya dengan Posko Unit Ops Penanggulangan Bencana (PB) dan Tim SAR setempat untuk pemantauan kemungkinan terjadinya bencana agar bisa diantisipasi dengan baik,” katanya.

Baca Juga:  Lampung Telah Salurkan Rp186 Miliar KUR Pertanian Melalui Kartu Tani

Ia mengatakan destinasi yang wajib meningkatkan kewaspadaan tersebut utamanya yang memiliki aktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan daerah lereng-lereng seperti di wilayah Kapanewon (Kecamatan) Prambanan yang berpotensi bencana tanah longsor.

“Kami selalu berupaya mengingatkan teman-teman pengelola agar selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan wisatawan,” katanya.

Suparmono mengatakan, bagi para wisatawan juga diminta untuk memperhatikan arahan atau imbauan dari pengelola tempat wisata untuk memberikan kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Baca Juga:  Optimistis Tumbuhkan Ekonomi Kawasan BBK hingga 6,5 persen

“Bukan hanya terkait potensi bencana alam, tetapi arahan yang terkait bencana nonalam pandemi COVID-19 juga harus dipatuhi,” katanya.

Ia meminta wisatawan jangan lupa sebelum berwisata untuk memastikan sudah memiliki aplikasi PeduliLindungi atau Visiting Jogja agar perjalanan lebih nyaman dan aman.

“Berwisata aman dan sehat, dengan melindungi diri kita, keluarga, dan lingkungan kita,” katanya. (ub/ant)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments