UPDATEBALI.com, TABANAN – Pencarian Riski (21) buruh proyek asal Jawa Timur yang terseret ombak saat berenang di pantai Batu Tampih, Kediri, Minggu (26/9/2022) masih berlanjut sampai Senin (27/9/2022) sore. Namun keberadaan korban masih belum ditemukan. Petugas pun melakukan penyisiran termasuk menggunakan ruber boat untuk pencarian didalam.
Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan, pencairan melibatkan tim gabungan mulai dari Basarnas, BPBD, masyarakat, TNI/POLRI, hingga tim Bhuana Bali Rescue. Hanya sampai dengan Senin (26/9/2022) korban belum berhasil ditemukan. Ia pun memperkirakan korban akan ditemukan dalam kurun waktu dua hari.
“Belum ditemukan, mungkin dua hari lagi baru ditemukan,” terangnya.
Nyoman Sri Nadha Giri menambahkan, dimana untuk proses pencarian tim gabungan ini menyisir kawasan pantai selatan. Mulai dari Pantai Tanah Lot, Kecamatan Kediri, hingga Pantai Klecung di Kecamatan Selemadeg Timur.
“Kendatipun belum ditemukan, tim gabungan tetap akan stand by dan membuat posko di Pantai Yeh Gangga yang merupakan tempat ditemukan rekan korban selamat,” tambah Nyoman Sri Nadha Giri.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika menambahkan, penyisiran di sepanjang pantai sudah dilakukan 2 kilo kearah timur dan 2 kilo ke arah barat dari titik lokasi awal korban dinyatakan hilang usai tenggelam terseret gelombang.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang buruh proyek menjadi korban terseret arus saat mandi di Pantai Batu Tampih, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri pada Minggu (26/9/2022) sore. Mereka adalah Ahmad Qutsi Amrullah (22), Muhamad Bahrur Rizqi (21) dan Muhamad Afrizal (21).
Akibat kejadian itu, Muhamad Rizqi hilang, sementara dua rekannya Ahmad Qutsi dan Afrizal selamat. Korban Qutsi ditemukan dalam kondisi kritis di Pantai Yeh Gangga, oleh nelayan setempat dan telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.(den/ub)