Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliPemkab Tabanan Sikapi Inflasi Secara Bijak, Masyarakat Diminta Tetap Kondusif

Pemkab Tabanan Sikapi Inflasi Secara Bijak, Masyarakat Diminta Tetap Kondusif

UPDATEBALI.com, TABANANPemerintah Kabupaten Tabanan mengambil langkah strategis menyikapi lonjakan inflasi pangan yang menghantui daerah ini, khususnya menjelang bulan suci puasa dan Idul Fitri 2024.

Dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan, Bupati Tabanan, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID), memimpin Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan pada Senin, 3 Maret 2024.

Rapat yang diadakan secara hybrid bersama Badan Pangan Nasional tersebut memberikan penekanan pada perlunya kesiapan masyarakat Tabanan menghadapi lonjakan inflasi yang terjadi, terutama dalam hal pasokan dan harga pangan yang tengah merangkak naik.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, Dr. I Gede Susila, membuka rapat yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta Kepala Badan Pusat Statistik Tabanan. Dalam paparannya, Dr. Susila menegaskan pentingnya koordinasi untuk mengatasi dampak inflasi yang tak hanya menjadi isu lokal, tetapi juga nasional dan global.

Baca Juga:  Pupuk Kekompakan, Jajaran Pemkab Tabanan Gelar Persembahyangan di Pura Luhur Batukau

Berdasarkan data resmi statistik, inflasi pangan di bulan Februari 2024 mencapai titik tertinggi dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan harga terutama terjadi pada lima komoditas utama, antara lain beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng.

Komang Bagus Pawastra,SE,MT.,MA, selaku Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan, menjelaskan bahwa kabupaten ini mengalami inflasi yang cukup tinggi pada bulan tersebut, terutama dipicu oleh kenaikan harga beras. Cuaca ekstrem yang terjadi akibat El Nino pada tahun sebelumnya mengakibatkan produksi beras kurang optimal, sehingga pasokan terbatas pada awal tahun 2024.

Baca Juga:  Sekda Dewa Indra Dorong Soliditas Industri Jasa Keuangan melalui Dharma Santhi Nyepi

Menyikapi hal ini, Sekretaris Pertanian, drh. I Made Arya Putra, menambahkan bahwa meskipun produksi beras tahun 2023 di Kabupaten Tabanan cukup, namun adanya permintaan dari daerah lain turut mempengaruhi kenaikan harga.

“Tabanan, yang merupakan lumbung beras di Bali, memiliki bobot komoditas makanan yang tinggi, sehingga dampak inflasi lebih terasa di sini,” ucapnya.

Di sisi lain, kenaikan harga beras juga membawa keuntungan bagi petani, yang kini bisa menikmati harga gabah yang meningkat hingga 8000/GKP. Namun, Pemerintah Kabupaten Tabanan sadar akan dampaknya bagi konsumen, sehingga langkah mitigasi diambil untuk menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan ketersediaan beras bagi masyarakat.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gelar Sosialisasi Antikorupsi dan Penggunaan Media Pengaduan

Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk memastikan pasokan dan harga pangan tetap terjaga menjelang bulan puasa dan Idul Fitri 2024. Jalur distribusi dari petani hingga konsumen tingkat akhir akan diawasi dengan ketat, sementara harga barang akan dikendalikan agar tetap stabil, mempertimbangkan kesejahteraan petani dan kebutuhan konsumen.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kabupaten Tabanan mampu menghadapi tantangan inflasi pangan dengan lebih baik, menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika harga yang fluktuatif. (den/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments