UPDATEBALI.com, BULELENG – Penanganan kekerasan terhadap anak dan perempuan tetap menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng.
Meskipun persentase kasus kekerasan di wilayah ini tergolong kecil, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, berkomitmen untuk menihilkan kekerasan melalui program konseling Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Shanti. Hal ini diungkapkan dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio swasta di Buleleng pada Selasa, 11 Juni 2024.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas P2KBP3A Buleleng, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Buleleng relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak lebih dari 400.000 dan anak-anak sekitar lebih dari 200.000. Meski demikian, Kadis Riang Pustaka menegaskan bahwa setiap kasus kekerasan yang terjadi merupakan pukulan keras bagi Buleleng dan sangat memprihatinkan.
“Jika dilihat dari segi persentase, memang kasusnya kecil di Buleleng, tapi bagi kami itu sangat memprihatinkan karena berakibat pada trauma mental dan fisiknya,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen bersama, Pemkab Buleleng melalui program Puspaga Shanti, menawarkan layanan konseling baik secara tatap muka di kantor P2KBP3A Buleleng maupun secara online melalui media sosial Instagram dengan akun @puspaga.buleleng. Program ini dirancang untuk memfasilitasi masyarakat Buleleng dalam hal konseling atau konsultasi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi.
Kadis Riang Pustaka menjelaskan bahwa dampak terberat dari kekerasan terhadap anak dan perempuan adalah trauma mental yang dapat berlangsung dari masa kecil hingga dewasa, bahkan saat menjadi orang tua.
“Anak yang menjadi korban kekerasan akan mengalami trauma mental yang kemudian hari dapat menjadi faktor penyebab mereka menjadi pelaku kekerasan kepada anak lainnya. Ini sering kita jumpai mereka ini menjadi pelaku karena trauma,” jelasnya.
Melalui program Puspaga Shanti yang menawarkan layanan satu pintu untuk permasalahan anak dan keluarga, Kadis Riang Pustaka berharap dapat mencegah tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Buleleng. Masyarakat, baik anak-anak maupun perempuan, diimbau untuk datang langsung ke P2KBP3A Buleleng guna menyampaikan permasalahan yang dialami. Sejumlah konselor atau ahli akan membantu memberikan pemahaman dan pembelajaran berkeluarga, terutama dalam upaya menghilangkan trauma.
“Menghilangkan trauma ini sangat penting agar nantinya tidak berkelanjutan dan meluas dampaknya ke masyarakat. Kami terus melakukan upaya penanganan dan memohon kepada masyarakat untuk senantiasa mengawali hidup dengan memberikan kasih sayang kepada anak dan keluarga,” pungkas Kadis Riang Pustaka. (adv/ub)