UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Pemerintah Kabupaten Jembrana telah menyatakan komitmennya untuk mendukung prestasi anak-anak muda Jembrana baik di tingkat nasional maupun internasional.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, bahkan siap mengalokasikan anggaran untuk mendukung perjuangan anak-anak Jembrana yang berprestasi di berbagai bidang, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, saat mengapresiasi dan bertemu langsung dengan I Putu Agus Restu Astika Putra pada hari Senin 17 Juli 2023.
Restu, seorang siswa dari SMA Negeri 2 Negara, berhasil meraih medali emas dalam ajang Japan Design and Invention Expo 2023 (JDIE) di Tokyo pada tanggal 8 Juli 2023.
Restu, yang berasal dari Desa Yehembang Mendoyo, berhasil menciptakan software digital stetoskop yang menarik perhatian dewan juri dalam ajang tersebut.
Menurut I Gusti Putu Anom Saputra, Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat mengapresiasi potensi anak-anak Jembrana, sekecil apapun itu, dan akan memberikan dukungan penuh. Bupati juga memberikan apresiasi dan telah mencarikan sponsor untuk mendukung mereka. Selanjutnya, penghargaan akan diberikan pada saat peringatan Hari Ulang Tahun Kota dan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.
Anom juga menambahkan bahwa meskipun SMA bukan wewenang Pemerintah Kabupaten, mereka tetap akan memperhatikan para siswa yang sedang menempuh pendidikan di jenjang SMA, terutama bagi mereka yang mampu memberikan prestasi dan kebanggaan bagi Kabupaten Jembrana. Restu adalah putra Jembrana sekaligus anak berprestasi yang perlu didukung.
Sebelumnya, Restu telah memberitahukan keikutsertaannya dalam Japan Design and Invention Expo 2023 di Tokyo kepada pihak berwenang. Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga memberikan dukungan dan menjembatani Restu untuk berkompetisi secara maksimal.
Restu, setelah kembali dari Jepang pada hari Senin 17 Juli, mengucapkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih. Meskipun berkat usaha mandiri, ia juga mengakui bahwa prestasinya tidak terlepas dari dukungan sekolah, guru pembimbing, dan pemerintah daerah.
“ide pembuatan aplikasi digital stetoskop tersebut bertujuan untuk mempermudah fakultas kedokteran dalam proses pembelajaran, terutama dalam praktek yang mewajibkan mahasiswa kedokteran untuk mendiagnosa penyakit melalui stetoskop,”ungkap Restu.
Setelah meraih medali emas tersebut, Restu bersemangat untuk terus mengembangkan aplikasi ciptaannya. Dengan bimbingan dan bantuan dari tim, ia yakin aplikasi tersebut dapat berguna dalam dunia kesehatan.
Restu juga menceritakan bahwa keikutsertaannya dalam ajang internasional ini adalah kali kedua baginya. Ia mendapat informasi tentang Japan Design and Invention Expo 2023 dari pelatihnya yang sebelumnya juga membimbingnya dalam kompetisi di Cina.
Restu menekankan bahwa keikutsertaannya dalam kompetisi ini adalah atas kemauan dan inisiatif pribadinya. Ada proses yang harus ia lalui sebelum berhasil lolos ke Jepang, dan selama itu ia mendapatkan dukungan dari sekolahnya.
Setelah memenuhi persyaratan untuk mengikuti kompetisi di Jepang, Restu berkoordinasi dengan pihak sekolahnya. Sekolah sangat mendukung Restu untuk mengikuti kompetisi internasional dan membawa kebanggaan bagi sekolahnya.
Restu menyatakan bahwa tidak ada kendala berarti selama ia berada di Jepang. Ia telah mempersiapkan segalanya jauh-jauh hari, termasuk tiket pesawat, akomodasi, dan transportasi yang diperlukan selama berada di sana.
Ia juga sengaja menunda kepulangannya setelah kompetisi untuk memperoleh tiket pesawat dengan harga lebih murah, dan memutuskan untuk menginap sambil menunggu jadwal keberangkatan pesawat pulang ke Bali.
Restu mengungkapkan bahwa awalnya ia nekat untuk mengikuti kompetisi tersebut hanya dengan menggunakan dana pribadi. Namun, dengan adanya dukungan dari sekolah dan Pemerintah Daerah, ia menjadi lebih percaya diri dalam mengikuti kompetisi dengan maksimal. (ang/ub)