UPDATEBALI.com, BULELENG– Keberadaan Bendungan Tamblang yang segera akan rampung mulai dilirik oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sawan sebagai potensi baru untuk kedepannya menambah pendapatan asli desa (PAD).
Perbekel Desa Sawan, Nyoman Wira mengatakan jika pembangunan bendungan tersebut sangat erat kaitannya dengan visi desa “Menuju Sawan Era Baru” yang merupakan titik awal kebangkitan desa ini agar lebih maju nantinya.
Sebab dengan adanya bendungan tersebut masyarakat Desa Sawan nantinya dapat memperoleh mata pencaharian baru sekaligus dapat menambah PAD, disamping fungsi utama bendungan sebagai pengairan untuk sektor pertanian yang ada di wilayah sekitar bendungan dan di bawah bendungan.
Maka atas pertimbangan yang ada, Pemdes Sawan mulai mempersiapkan segala aspek pendukung dengan mengadakan kerja sama pengelolaan bersama pihak BWS yang nantinya daerah bendungan bisa sebagai pengembangan wisata desa.
“Sejak Tahun 2021 desa sudah merancang penyiapan desa khusus berkaitan dengan pembangunan Bendungan Tamblang. Baik segi pembangunan fisik, melengkapi sarana prasarana, perbaikan jaringan drainase yang secara langsung bersentuhan dengan Bendungan Tamblang,” papar Wira saat ditemui beberapa waktu lalu.
Selain itu, Wira menambahkan pada aspek pembangunan non – fisik seandainya nantinya bendungan sudah diresmikan menjadi tempat tujuan wisata. Pemdes sudah mempersiapkan dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan komunikasi bahasa asing, pelatihan memberikan service/pelayanan kepada pengunjung. Serta mengajak potensi lain yang dimiliki desa ini seperti kerajinan pande besi dan pande gong yang akan diberdayakan pada tempat wisata ini agar mendapatkan timbal balik dengan adanya bendungan ini.
“Pengerajin ini nantinya menyediakan souvernir dan produk inovatif lainnya yang akan difasilitasi berupa stand di objek wisata bendungan,” imbuhnya.
Wira pun mengaku bangga karena melalui koordinasi dari Pemdes akan mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak BWS, yang dimana di dekat Bendungan nantinya akan disiapkan balai serba guna sebagai tempat pementasan seni termasuk kegiatan seni desa.
“Nah, untuk pendirian kios sementara ini belum ada perencanaan namun nanti akan dikaji lagi lebih lanjut karena jika itu memang bisa terealisasi, kita dapat mendukung perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan asli desa,� terangnya.
Sekedar informasi konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dengan tinggi bendungan mencapai 68 meter. Bendungan Tamblang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang bersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.
Apabila bendungan tuntas dibangun, diprediksi bisa menyuplai air bersih dengan kapasitas 510 liter per detik. Kapasitas air bersih itu lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Titab. Sehingga kapasitas sebesar itu, para petani di wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan tidak lagi akan kesulitan mendapatkan air bersih.
Tidak hanya itu, Bendungan Tamblang merupakan satu-satunya bendungan di Bali, bahkan di Indonesia yang menggunakan inti aspal. Penggunaan inti aspal, tidak lain agar inti bendungan kedap air. (diana/ub)