Senin, Maret 10, 2025
BerandaHukum & KriminalPelaku Red Notice Interpol Ditangkap di Bandara Ngurah Rai

Pelaku Red Notice Interpol Ditangkap di Bandara Ngurah Rai

 

UPDATEBALI.comDENPASAR – Kepala Sub Direktorat III Direktorat Reserse Kriminal Umum Jatanras Polda Bali AKBP Endang Tri Purwanto, mengatakan pria yang memiliki dua kewarganegaraan, Australia dan Italia tersebut ditangkap saat melewati pemeriksaan petugas di Bandara Ngurah Rai, Selasa 7 Februari 2023.

"Red notice itu dari Interpol Roma, tetapi yang bersangkutan memiliki dua kewarganegaraan Australia dan Italia," kata Endang di Denpasar.

Menurut keterangan Endang Purwanto, subjek red notice Interpol tersebut ditangkap pada Kamis (2/2) dan diserahkan kepada pihak Kepolisan Daerah Bali pada Jumat 3 Februari 2023.

"Dia ditangkap terkait kasus drugs atau narkoba. Ditangkap oleh imigrasi, kemungkinan dia baru mendarat di Indonesia, langsung ditangkap," kata dia.

Selanjutnya, sesuai ketentuan yang berlaku pihaknya akan melakukan ekstradisi kepada yang bersangkutan, tetapi masih menunggu komunikasi dengan The Australian Federal Police (AFP) atau pihak Interpol.

Baca Juga:  Terjunkan 30 Penguji, LPPM Unud Lakukan Evaluasi Ujian Akhir di Delapan Desa Mitra

Menurut keterangan Endang, Antonio sendiri masuk subjek red notice Interpol sejak tahun 2016. Tersangka Antonio melakukan aksinya seorang diri terkait masalah narkotika di negaranya. Endang sendiri belum bisa menguraikan secara rinci terkait kasus yang melibatkan WNA bernama Antonio tersebut karena masih menunggu hasil komunikasi dengan pihak Interpol. Tetapi yang pasti, pihaknya mendapatkan surat permintaan penangkapan terhadap Antonio sejak 2016.

Baca Juga:  Tinjau Pembangunan Kantor Perpustakaan, Wabup Kasta Ingatkan Rekanan Tetap Jaga Kualitas Kinerja

{bbbanner}

Saat ini, WNA tersebut ditahan di Rumah Tahanan Polda Bali menunggu hasil komunikasi dengan AFP atau Interpol Polri.

Selain Antonio, Polda Bali juga menerima banyak permintaan pencarian subjek red notice Interpol yang kemungkinan ada di wilayah Bali.

"Banyak permintaan. Yang banyak itu kasus narkotika," kata Endang.(ub/antara)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments