Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliPaslon Gubernur Bali Mulia-PAS Terima Doa Restu di Puri Saren Agung Ubud

Paslon Gubernur Bali Mulia-PAS Terima Doa Restu di Puri Saren Agung Ubud

UPDATEBALI.com, GIANYAR – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 01, Made Muliawan Arya, S.E., M.H. dan Putu Agus Suradnyana, S.T. (Mulia-PAS), menerima sambutan hangat dalam kunjungan mereka ke Puri Saren Agung, Ubud, Kabupaten Gianyar, pada Jumat, 4 Oktober 2024 siang. Kunjungan ini bertujuan untuk memohon doa restu dari masyarakat setempat.

Made Muliawan Arya, yang akrab disapa De Gadjah, bersama Putu Agus Suradnyana, disambut oleh Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si. atau lebih dikenal sebagai Cok Ace. Cok Ace, yang merupakan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 dan mantan Bupati Gianyar, mengajak pasangan tersebut untuk bercengkerama dan menikmati hidangan khas Gianyar di saren tengah Puri Saren Agung.

Baca Juga:  Bupati Sanjaya, “Jaga Bumi Dengan Konsep Tri Hita Karanaâ€?

Pertemuan tersebut dihadiri juga oleh Tjokorda Gde Putra Sukawati dan Prof. Tjokorda Gde Raka Sukawati, yang merupakan saudara kandung Cok Ace. Dalam suasana yang penuh kekeluargaan, Cok Ace menyampaikan pesan penting kepada Mulia-PAS untuk menjaga Bali, yang diakui sebagai nafas dari agama Hindu dan kebudayaan.

“Sangat hangat dan luar biasa sambutan Cok Ace, seolah kami berkumpul sebagai keluarga. Ini menunjukkan bahwa kami telah direstui oleh alam dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ungkap De Gadjah usai pertemuan tersebut.

Baca Juga:  Pemkot Denpasar Anugerahkan Penghargaan DCSR 2024 kepada 73 Perusahaan

Tawa lepas yang mewarnai silaturahmi tersebut dimaknai De Gadjah sebagai jalinan komunikasi yang tulus antara seorang ayah dengan anaknya.

“Itu artinya persaudaraan yang tanpa drama. Kami bisa tertawa lepas,” ujarnya.

Sementara itu, Putu Agus Suradnyana mengungkapkan rasa terima kasihnya karena diterima dalam suasana keakraban. Ia juga menyampaikan bahwa Cok Ace merupakan dosennya di Teknik Arsitektur Universitas Udayana. Cok Ace, lanjutnya, mengajarkan pentingnya mempertahankan budaya berdasarkan konsep parahyangan, pawongan, dan palemahan (Tri Hita Karana).

Baca Juga:  Wayan Koster Ajak Warga Buleleng Jaga Tradisi Bali Lewat Megibung

“Beliau adalah contoh bagaimana kita bisa menghadapi berbagai masalah di Ubud, seperti kemacetan dan isu sosial lainnya, tanpa mengorbankan budaya warisan nenek moyang kita. Ini sangat penting, karena nafas dari Ubud adalah budaya,” jelas Putu Agus Suradnyana.

Dalam kesempatan ini, masukan-masukan progresif dari Cok Ace terkait tata ruang juga akan diakomodasi dalam visi-misi Mulia-PAS.

“Ini penting bagi kami demi menjaga tata ruang Bali ke depan dengan berlandaskan konsep-konsep yang diwariskan turun-temurun oleh para pendahulu kita,” pungkas Putu Agus Suradnyana.(ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments