UPDATEBALI.com, DENPASAR – Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilukada Kota Denpasar, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar harus putar otak untuk mencapai target secara nasional sebesar 85% dan target KPU Provinsi Bali 75%. Sedangkan di Kota Denpasar pada Pilwali 2015 hanya 56% bahkan di Pilwali 2020 hanya menyentuh angka 54%.
Untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada 27 Nopember 2024 mendatang, selain sosialisasi secara gencar ke berbagai elemen masyarakat, KPU Kota Denpasar juga mengajak media untuk ikut serta mengedukasi masyarakat agar datang beramai-ramai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pada media gathering “Peran Media Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pemilukada Tahun 2024” yang digelar KPU Kota Denpasar, Selasa, 25 Juni 2024, yang juga dihadiri jajaran Forkompinda dan Bawaslu, Ketua KPU Kota Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengatakan pihaknya saat ini masih dipusingkan dengan angka prosentase pemilih yang datang ke TPS sangat rendah.
“Tingkat partisipasi masayarakat Kota Denpasar khususnya untuk menggunakan hak pilih di TPS masih jauh dari angka yang ditargetkan secara nasional (KPU RI) sebesar 85% dan KPU Bali sebesar 75%. Ini tantangan berat bagi kami. Untuk itu kami harapkan peran media untuk bisa mengedukasi warga masyarakat yang mempunyai hak pilih datang ke TPS,” harap Dewa Ayu Sekar.
Sebagai srikandi yang memikul tugas berat bersama anggota komisioner lainnya pun tak kehilangan akal untuk menenuhi target yang ditentukan baik secara nasional maupun Provinsi Bali. Langkah terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai instansi, kumunitas serta Lembaga lainnya termasuk lingkungan sekolah dan kampus.
“Kami tetap optimis untuk mencapai target tersebut, malaupun memang berat,” cetus Dewa Ayu Sekar yang selalu riang dalam menjalankan tugas.
Dewa Ayu Sekar secara detail juga menjelaskan partisipasi pemilih di Kota Denpasar pada event kepemiluan tahun 2024 sebesar 79% jauh dibawah target KPU RI sebesar 81%. Di event Pilkada sebelumnya untuk Pilwali 2015 misalnya hanya 56%, Pilgub 2018 terangkat menjadi 68% dan Pilwali 2020 turun kembali diangka 54%.
Dari raihan angka prosentase tersebut, Dewa Ayu Sekar pun tak memasang target yang muluk-muluk. Realitas saja, hanya mengikuti target KPU Provinsi Bali 75%.
“Target kami ikuti dari KPU Provinsi Bali sebesar 75%, kami tidak mau memasang target yang muluk – muluk seperti kabupaten lain yang capainnya partisipasinya tinggi. Untuk itu kami mohon doanya,” harapnya.
Didampingi anggota komisioner lainnya, I Made Windia, Sibro Mulissyi, Megawati Purnama Sari Wijaya dan Randy Gusas, Dewa Ayu Sekar mengakatan melihat angka persentase ini, KPU Kota Denpasar telah mengupayakan berbagai cara untuk menarik minat masyarakat untuk datang ke TPS, seperti melakukan berbagai sosialisasi dari banjar ke banjar, sekolah hingga ke kampus – kampus.
“Kami juga akan mengadakan FGD,” tambah Randy Gusas.
Selanjutnya jajaran KPU Kota Denpasar mengimbau warga Kota Denpasar beramai-ramai datang ke TPS untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk Kota Denpasar.
“Ayo kita gunakan hak pilih di Pilkada Serentak 2024. Ayo jadi pelaku sejarah keserentakan Pilkada pertama di Indonesia untuk memilih Gubernur, Wakil Gubernur Bali dan Walikota, Wakil Walikota Denpasar, agar kita punya pemimpin sesuai harapan bersama,” ajak Dewa Ayu Sekar.
Kalau kita ikut langsung memilih dan menyalurkan aspirasi sesuai yang diamanatkan Undang-Undang, maka sebagai masyarakat ikut serta menyukseskan pesta demokrasi dengan benar.
“Jangan hanya mengeluh ketika terjadi masalah tapi ayo menjadi pelaku penentu siapa yang akan menjadi pemimpin yang memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar,” tambahnya.(yan/ub)