UPDATEBALI.com, Jakarta – Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara mengatakan pemerintah mendukung penyelenggaraan FinEXPO BIK 2021 untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
“Tingkat literasi keuangan masyarakat masih rendah, yaitu hanya 38 persen di akhir 2019. Oleh karena itu, segala upaya mengakselerasi inklusi keuangan yang merata dan menjangkau masyarakat terdepan dan terluar, yang dibarengi upaya peningkatan literasi keuangan, menjadi sangat penting dan strategis,” kata Tirta dalam pembukaan pameran produk dan layanan jasa keuangan FinEXPO BIK 2021 yang dipantau di Jakarta, Senin.
Meskipun inklusi keuangan pada tahun 2019 telah mencapai 76 persen atau di atas target yang sebesar 75 persen, menurut Tirta, inklusi keuangan masyarakat belum merata.
“Akses keuangan di perkotaan mencapai 84 persen, jauh lebih tinggi dari akses keuangan di wilayah pedesaan yang hanya 69 persen,” katanya.
Upaya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan, menurut dia, diperkuat oleh arahan Presiden Jokowi melalui Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
Dalam aturan ini, pemerintah menargetkan inklusi keuangan masyarakat mencapai nilai 90 persen pada 2024.
Sebagai salah satu upaya capai target inklusi keuangan, sejak tahun 2016 OJK telah menginisiasi Bulan Inklusi Keuangan (BIK) setiap Oktober sebagai agenda nasional.
Pada inklusi keuangan 2021, OJK mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa” yang salah satu fokus utamanya adalah mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Selain itu juga meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat serta mengakselerasi penambahan rekening dan penggunaan produk atau jasa layanan keuangan,” kata Tirta.
Sebagai rangkaian acara BIK 2021, FinEXPO pun diselenggarakan secara virtual mulai 18 Oktober 2021 sampai 2 November 2021 yang dapat diakses melalui www.finexpo-bik2021.com. (updatebali/antara)
