UPDATEBALI.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyelenggarakan acara Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan se-Provinsi Bali di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar, pada Senin 22 Oktober 2024.
Acara ini bertujuan memperkuat akses permodalan bagi sektor pertanian, kelautan, dan perikanan sebagai bagian dari prioritas pembangunan di Bali.
Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Bali, Rony Ukurta Barus, menyampaikan bahwa OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) memfokuskan dukungan ekonomi bagi petani dan nelayan Bali melalui program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP).
“Kami mendorong TPAKD di Bali untuk memaksimalkan potensi ekonomi wilayah dengan mempercepat akses permodalan, khususnya bagi para petani dan nelayan,” ujar Rony.
Program K/PSP diharapkan mampu meningkatkan produksi pertanian serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemandirian pangan Bali. Pada kegiatan ini, peserta yang berasal dari Kelompok Tani Nelayan Andalan di Bali juga menerima pengenalan produk pembiayaan seperti Kredit Alsintan dari BPD Bali, Program Closeloop Cluster Pertanian dari Bank Mandiri, dan Ekspor Produk Pertanian oleh BNI, serta mendapat edukasi tentang peran Perusda Bali dan budidaya pisang cavendish oleh PT Nusantara Segar Abadi.
Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, Sang Ayu Sri Wahyuni, menyatakan bahwa permodalan menjadi salah satu tantangan utama dalam pengembangan sektor pertanian.
“Berbagai program seperti KUR, kredit prioritas sektor pertanian, dan kredit usaha alsintan telah diperkenalkan untuk memperkuat keuangan mikro agribisnis,” kata Wahyuni.
Ia menambahkan bahwa sinergi OJK dan pemerintah daerah melalui TPAKD sangat penting untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan bagi para petani. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para petani terhadap pilihan pembiayaan yang aman, sekaligus mencegah mereka terjebak dalam pinjaman online ilegal dan investasi bodong.(yud/ub)