Kamis, April 24, 2025
BerandaBaliOgoh-ogoh 'LAKSMI ALAKSMI' dari ST Cantika Pukau Masyarakat

Ogoh-ogoh ‘LAKSMI ALAKSMI’ dari ST Cantika Pukau Masyarakat

UPDATEBALI.comDENPASAR – Dalam menyambut hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946, setiap banjar di desa seluruh Bali melakukan pembuatan ogoh-ogoh. Hal tersebut juga dilakukan oleh sekaan truna dari ST Cantika Banjar Sedana Merta, Ubung, Denpasar Utara.

Usai dinilai pada Minggu, 18 Februari 2024 kemarin dalam lomba Kesanga Festival 2024, ST Cantika Banjar Sedana Merta meraih nilai paling tinggi dengan membuat ogoh-ogoh yang megah dengan mengusung inovasi hidrolik. Ini membuat masyarakat kagum atas karya yang dikerjakan oleh ST Cantika.

I Nyoman Mariadi seorang arsitek ogoh-ogoh dari ST Cantika Banjar menjelaskan untuk ogoh-ogoh yang dibuat kali ini mengangkat tema “LAKSMI ALAKSMI”. Ogoh-ogoh yang diciptakan kali ini memiliki dua karakter tokoh, menunjukkan kompleksitas dan kekayaan detail dalam karya seni tersebut.

Baca Juga:  Surat Pembuatan Ogoh – Ogoh Gubernur Bali Diapresiasi Yowana, Dianggap Sebagai Obat Kerinduan Berkesenian

Laksmi Alaksmi dikisahkan ketika Resi Durwasa yang merasa sakit hati terhadap silat angkuh Dewa Indra, yang saalat itu Resi Durwasa memberikan sumpah bahwa kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki Dewa Indra akan lenyap seketika.

Dewi Laksmi yang menyaksikan peristiwa itu kemudian memilih untuk pergi dan menyatu ke ruang tanpa batas. Tanpa dirinya, sapi-sapi berhenti menghasilkan susu, tanaman tidak lagi menghasilkan buah dan bunga, sinar matahari semakin meredup, emas dan permata tidak lagi berkilau, hingga banyak duka yang terjadi.

Baca Juga:  Samsung Galaxy Z Flip6 Hadir dengan Fitur AI Canggih untuk Mempermudah Kegiatan Sehari-Hari

Tak berdaya akan kehancuran, para dewa dan iblis bertaruh untuk memperebutkan sosoknya, semua menginginkan kembali ke-ngungan, kemakmaran, serta kejayaan-nya Lama berselang, akhirnya ia (Laksmi) lahir kembali bersama sifat-nya yang berlawanan.

Alaksmi adalah dewi kesialan, kemalangan, kemiskinan, kesengsaraan, ketidakmurnian perselisihan, waan, dan kotor adalah sosoknya, ia bersanding dengan Laksmi. Dalam pembuatan ogoh-ogoh proses penggarapannya semakin menarik adalah penggunaan mesin hidrolik.

Lebih lanjut, penggunaan hidrolik tidak datang tanpa tantangan. Mariadi menceritakan pengalaman pahitnya pada tahun 2020, di mana kurangnya kesiapan dan pemahaman mengakibatkan kegagalan total dalam pengerjaan.

“Hidrolik memfokuskan pada titik beban terberat, dan ini memerlukan keahlian teknis yang mendalam. Sedikit kesalahan dapat mempengaruhi hasil akhir ogoh-ogoh secara signifikan,” ujarnya pada Senin 19 Februari 2024.

Baca Juga:  HMKU FK Unud Gelar Penutupan Pelayanan Kesehatan dan Penelitian 2022

Sebelumnya, I Komang Indra Wirawan, salah seorang juri, penilaian ogoh-ogoh mencakup tiga aspek utama. Pertama, ide yang diusung haruslah orisinal dan baru. Kedua, kreativitas dan rancang bangun, termasuk proporsionalitas ogoh-ogoh itu sendiri. Dan ketiga, pertunjukan, di mana anggota ST diminta untuk mengangkat dan menggoyangkan ogoh-ogoh dalam akhir penilaian.

“Total ada 12 ogoh-ogoh terbaik dari empat kecamatan yang akan mendapatkan uang pembinaan, dan nantinya diparadekan di kawasan Catur Muka Denpasar. Festival ini berlangsung selama tiga hari, pada 1–3 Maret 2024,” ungkapnya.(den/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments