Jumat, Maret 7, 2025
BerandaBaliNgaben Kusa Pranawa Digelar, Sucikan Kerangka Manusia Prasejarah di Museum Gilimanuk dan...

Ngaben Kusa Pranawa Digelar, Sucikan Kerangka Manusia Prasejarah di Museum Gilimanuk dan UGM

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Rangkaian upacara pengabenan terhadap kerangka manusia prasejarah atau manusia purba di Museum Purbakala Gilimanuk telah berlangsung dengan khidmat pada Rabu, 31 Januari 2024.

Upacara ini melibatkan sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna, dan pejabat tinggi lainnya.

Rangkaian upacara dimulai dengan Uleman Manggala Praja, yang dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Sekda I Made Budiasa, Pj. Gubernur Bali yang diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kapolda Bali yang diwakili Kabid Labfor Polda Bali, dan Asisten Laboratorium Bioantropologi & Paleoantropologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga:  Ubud Food Festival Gandeng Koki dan Petani Lokal

Upacara menggunakan tingkatan Ngaben Kusa Pranawa, dengan menggunakan simbol berupa sarana pengawak daun alang-alang yang melambangkan badan manusia. Ratusan tulang manusia prasejarah dibuat menjadi dua sekah/puspa lingga (simbol roh) laki-laki dan perempuan, kemudian disucikan secara upacara Hindu yang dipimpin oleh lima orang sulinggih.

Selain melibatkan pemanggilan roh melalui simbol alang-alang, upacara pengabenan ini juga diikuti secara kolektif oleh masyarakat di Kabupaten Jembrana. Ada 7 sawa, 12 mamukur, dan 26 ngelungah yang turut serta dalam ngaben kolektif masyarakat umum.

Secara khusus, kerangka manusia prasejarah Gilimanuk yang tersimpan di Universitas Gadjah Mada sebanyak 275 mengalami upacara ngulapin di laut. Bupati Jembrana I Nengah Tamba menjelaskan bahwa ini merupakan bentuk penyucian dan pengembalian roh mereka ke tanah Gilimanuk.

Baca Juga:  Kanit Lantas Polsek Benoa Tindak Para Pelanggar Lalu Lintas Sebagai Antisipasi Laka Lantas

“Saya tidak tahu kawitannya (leluhurnya) ini siapa, ini kan kerangka manusia prasejarah yang ada di Kabupaten Jembrana. Wajib saya sebagai Bupati untuk melaksanakan penyucian terhadap kerangka-kerangka manusia yang ada di Gilimanuk ini,” ungkapnya.

Bupati Tamba menyampaikan terima kasih kepada Menparekraf, Polda Bali, Pemerintah Provinsi Bali, dan kabupaten lainnya di Bali yang mendukung pelaksanaan upacara pengabenan Kusa Pranawa ini.

Setelah upacara selesai, roh yang telah disucikan akan dikembalikan ke laut sementara waktu, dan bangunan Gedong Purba akan segera dibangun sebagai tempat penyemayaman roh-roh tersebut.

Baca Juga:  Pj Gubernur Bali Hadiri Rapat Paripurna DPRD Bahas Perlindungan dan Pemberdayaan Peternak

Dismas Rienthar Adhyaksa, Asisten Laboratorium Bioantropologi & Paleoantropologi UGM, menjelaskan bahwa kerangka manusia prasejarah Gilimanuk yang tersimpan di UGM diperkirakan berumur 2000an tahun.

Kerangka tersebut tidak hanya berasal dari satu kelompok masyarakat, tetapi menunjukkan variasi genetika yang mengindikasikan asal dari berbagai masyarakat di luar Gilimanuk.

Upacara Ngaben Kusa Pranawa diapresiasi oleh Dismas sebagai wujud penghormatan terhadap kerangka manusia prasejarah sebagai leluhur masyarakat di Gilimanuk.

“Jasad-jasad mereka yang telah meninggal, membantu kita belajar berbagai hal tentang evolusi, migrasi, forensik hingga status kesehatan masa lalu yang dapat menjadi rujukan kita untuk membangun masyarakat yang lebih baik,” ujarnya. (yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments