Jumat, April 25, 2025
BerandaBaliMusim Kemarau, Lahan Kering di Bukit Desa Banyupoh Kebakaran

Musim Kemarau, Lahan Kering di Bukit Desa Banyupoh Kebakaran

UPDATEBALI.com, BULELENG – Peristiwa kebakaran hutan melanda wilayah perbukitan di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang diduga terjadi sejak Sabtu 14 Oktober 2023, sekitar pukul 13.00 Wita. Kebakaran tersebut diduga terjadi akibat musim kemarau sehingga lahan kering mudah terbakar.

Saat dikonfirmasi, Minggu 15 Oktober 2023, Kepala Desa Banyupoh, Ketut Bijaksana mengatakan, peristiwa kebakaran ini memang sudah terlihat sejak Sabtu siang, namun titik api tidak terlihat akibat cuaca cerah sehingga hanya muncul kepulan asap.

Baca Juga:  Optimalkan Pelayanan Publik, Pemkab Buleleng Siapkan 53 Inovasi Daerah

Lebih lanjut, Bijaksana menuturkan, pada musim kemarau panjang ini wilayah tersebut memang mengalami kekeringan dan lahan disekitarnya tandus. Saat ini peristiwa tersebut masih belum bisa dipadamkan lantaran jarak dan medan yang sulit (terjal), petugas tidak mampu menjangkau titik api.

“Kami belum bisa pastikan apa penyebabnya (kebakaran,red) karena titik api berada di lereng perbukitan yang terjal,” Ucap Kepala Desa Banyupoh, Ketut Bijaksana.

Meski demikian, lokasi kebakaran seluas lima are ini terletak di wilayah perbutikan yang jaraknya jauh dari pemukiman warga. Selain itu pihaknya juga telah memastikan tidak ada lahan produktif yang berada di seputaran tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran.

Baca Juga:  Diduga Konsleting, Toko Bangunan di Kelurahan Penarukan Kebakaran

“Untuk menghindari api terus merembet ke pemukiman warga, kami serta petugas terus melakukan pemantauan dan penyekatan agar api tidak meluas,” Terang Bijaksana.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengaku bahwa pihaknya sudah memastikan jika lokasi kebakaran tersebut jauh dengan areal Pura Blatung serta rumah penduduk terdekat.

Baca Juga:  Urgensi Pajak dan Retribusi Daerah, Dewan Buleleng Lakukan Evaluasi

Kemudian hingga Minggu siang, Ariadi menyebut kepulan asap kebakaran masih terlihat. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan pemantauan mengingat untuk menjangkau lokasi titik api atau lahan terbakar tidak memungkinkan.

“Kita belum bisa pastikan apa pemicu lahan ini bisa terbakar, tapi tetap ada kemungkinan yang bisa disebabkan karena dkelalaian manusia atau faktor alam,” Tandas Ariadi. (Dna/ub).

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments