UPDATEBALI.com, BADUNG – Dalam upaya mendukung program Pemerintah pengurangan emisi karbon pada kendaraan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mengadakan Parade Konversi Sepeda Motor Listrik dari BBM ke listrik.
Parade konversi sepeda motor listrik BBM ke listrik dihadiri Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Gubernur Bali, I Wayan Koster, Direktur Utama PLN, Darmawan Parsodjo, Kapolda Bali, Sekda Badung, Wakil Walikota Denpasar di Central Parkir ITDC Nusa Dua, Badung, Bali pada Kamis (1/9/2022).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik akan menguntungkan para pengendara dibanding dengan penggunaan BBM. Pengoperasian SPBKLU ini akan mendorong evolusi kendaraan bermotor, dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar listrik.
“Biaya bahan bakar motor kalau pakai BBM itu Rp30.000 per hari bahkan bisa lebih, tetapi kalau pakai swap baterai hanya Rp10.000 per hari, itu all day,â€? tegas Arifin, dalam keterangan resmi (30/8/2022).
Arifin Tasrif menambahkan, mengingat kebutuhan yang semakin besar, Dirinya juga mendorong partisipasi semua pihak untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik menuju efisiensi nasional. Penghematan kehadiran kendaraan listrik khususnya motor listrik di Indonesia diperkirakaan bisa menghemat Rp 1,2 triliun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Parsodjo menuturkan sesuai arahan dari Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk mengubah sistem transportasi yang menggunakan bahan bakar minyak menjadi energi listrik sehingga mengurangi polusi emisi karbon menjadi lebih sedikit. Parade kendaraan listrik ini terdiri dari 77 motor listrik dengan 20 di antaranya adalah motor konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke listrik yang dilakukan oleh PLN.
“Khusus di Provinsi Bali memiliki program energi bersih dan kemandirian energi dari bapak Gubernur Bali. Kami sangat mendukung dan salah satunya adalah motor listrik dari hasil konversi,” tutur Darmawan Parsodjo.
Lebih lanjut, Darmawan Parsodjo, menambahkan Menteri ESDM yang bekerjasama dengan PLN dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk membangun ekosistem khusus daerah yang mendapat dukungan dari Kepolisian Daerah Bali. Satu liter BBM menghasilkan emisi karbonnya 2,4 kilogram (kg) CO2. Sedangkan 1 kWh listrik, emisinya hanya 0,85 kg CO2. Artinya kalau 1,5 kWh, emisinya sekitar 1,3 kg CO2.
Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan rangkaian acara G20 yaitu transisi energi bersih merupakan salah satu implementasi yang diterapkan di Provinsi Bali. Kegiatan ini diberlakukan sebagai edukasi kepada anak-anak muda dan mahasiswa untuk menggunakan kendaraan listrik serta akan digunakan di beberapa daerah pariwisata, seperti Ubud, Sanur dan lainnya.
“Menggunakan kendaraan listrik ini biayanya sangat murah, tidak perlu perawatan layaknya kendaraan pada umumnya contohnya motor listrik ini tanpa menggunakan oli dan tentunya tidak ada asap yang keluar,” kata Gubernur Koster.
Kapolda Bali yang turut serta dalam parade menjelaskan kendaraan listrik memiliki tanda khusus yang berwarna biru. Tanda tersebut sebagai syarat bahwa kendaraan listrik layak digunakan seperti kendaraan pada umumnya.
“Kami menghimbau apabila masyarakat yang ingin merubah kendaraan berbahan bakar BBM ke kendaraan listrik dengan biaya pergantiannya kurang lebih sebesar Rp.14 juta rupiah dengan beberapa persyaratan lain,” jelas Kapolda Bali.(den/ub)
