UPDATEBALI.com, BADUNG – Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti peran krusial karyawan BUMN sebagai influencer di era digital dalam menghubungkan perusahaan dengan masyarakat.
Dalam rangka memperkuat peran tersebut, diselenggarakan “Workshop Influencer BUMN” yang melibatkan beberapa BUMN terkemuka, seperti PLN, BNI, Pelni, dan Taspen. Acara berlangsung di Hotel Merusaka Bali pada tanggal 1 Februari 2024.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyampaikan bahwa karyawan BUMN yang berperan sebagai influencer memiliki potensi besar untuk menciptakan keterlibatan dan dukungan publik dalam membangun reputasi, citra, dan brand perusahaan.
Informasi yang disampaikan oleh mereka melalui media sosial dianggap sebagai sumber yang dapat dipercaya dan membentuk pandangan masyarakat.
“Memelihara dan mengembangkan peran karyawan sebagai influencer sangat krusial bagi BUMN. Dukungan untuk mereka dapat dilakukan melalui pelatihan, penyediaan materi seperti aset visual, video, dan panduan untuk diunggah, serta pengakuan terhadap kontribusi mereka terhadap BUMN,” ungkap Arya Sinulingga.
Riset menunjukkan tingkat kepercayaan publik di Indonesia terhadap karyawan mencapai 77%, sehingga influencer BUMN dapat menciptakan koneksi emosional dengan stakeholders internal dan eksternal, meningkatkan hubungan antara perusahaan dan konsumen.
Workshop influencer BUMN ini merupakan acara ketiga dari serangkaian roadshow yang melibatkan delapan kota di Indonesia.
Para influencer menerima pelatihan tentang storytelling, wawasan media sosial, dan struktur konten. Seluruh peserta diajak untuk membuat konten menarik tentang Pelabuhan Benoa Pelindo, Kawasan Mangrove CSR binaan PLN, dan PLTS Terapung.
Pembicara di acara ini melibatkan Arya Sinulingga dari Kementerian BUMN, penulis buku Dewi Lestari, Tommy Teja dan Reyfrang, konten kreator, serta CEO Zando. Hadir pula pimpinan BUMN Bali, CEO & CFO Rumah BUMN setempat, dan influencer BUMN Bali.
Melalui workshop ini, Menteri BUMN Erick Thohir berharap BUMN dapat memberikan ruang aktualisasi diri bagi karyawan yang menjadi influencer, serta meyakini bahwa mereka dapat berperan dalam memajukan bisnis perusahaan. (yud/ub)