UPDATEBALI.com, BULELENG — Setelah melalui proses seleksi ketat selama empat bulan, Jegeg Bagus Buleleng 2025 akhirnya mencapai malam Grand Final yang digelar di RTH Taman Bung Karno, Sukasada, pada Sabtu malam 22 Maret 2025.
Gelar juara utama berhasil diraih oleh Jegeg Bagus nomor 9, Putu Cista Pramitha Dewi dan Ketut Andika Pratama Dwi Payana, yang menyisihkan sembilan pasang finalis lainnya.
Ajang Jegeg Bagus Buleleng kali ini memasuki penyelenggaraan yang ke-19 dengan total peserta sebanyak 67 orang. Para peserta tersebut menjalani berbagai tahap seleksi, mulai dari seleksi administrasi, wawancara awal, public speaking, personal branding, photoshoot, outbound, presentasi ilmiah, hingga preliminary yang mengerucutkan jumlah peserta menjadi 10 pasang finalis.
Malam puncak dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, yang mewakili Bupati Buleleng. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa ajang Jegeg Bagus Buleleng bukan sekadar kompetisi, melainkan sarana promosi kekayaan alam, budaya, dan kearifan lokal Buleleng dengan tema “Camani Adyatma Hematala”, yang berarti air suci sebagai anugerah hidup dari pegunungan di bagian utara.
“Jadikan ajang ini sebagai momen semangat kita memajukan sektor pariwisata dan budaya. Kalian adalah agen pembangunan daerah, duta pariwisata, dan budaya. Kalian adalah wajah dan suara yang memberikan pesan keunikan daerah melalui promosi, diplomasi budaya, maupun interaksi langsung dengan wisatawan,” ujar Wabup Supriatna.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, dalam laporannya menyatakan bahwa Jegeg Bagus Buleleng merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia berharap para finalis dapat menjadi duta pariwisata yang menginspirasi dan mampu melestarikan budaya serta kearifan lokal melalui media sosial dan berbagai kegiatan promosi.
Setelah dinobatkan sebagai juara utama, Ketut Andika Pratama Dwi Payana mengaku kaget sekaligus bersyukur. Ia menyatakan akan terus belajar lebih dalam terkait kebudayaan dan bahasa Bali, mengingat akan berlaga kembali pada tingkat Provinsi Bali di bulan Agustus mendatang.
“Rasanya luar biasa bisa mencapai posisi ini. Ke depan, saya akan lebih konsisten belajar dan memperdalam kebudayaan Bali agar dapat membawa nama Buleleng lebih baik di tingkat provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Putu Cista Pramitha Dewi mengungkapkan rasa senangnya karena pertama kali mengikuti ajang sebesar ini. Ia merasa mendapatkan banyak ilmu baru seputar budaya dan pariwisata yang dapat mendukung peranannya dalam mempromosikan keunikan Buleleng.
Sebagai tambahan, gelar Runner Up 1 diraih oleh Kadek Dwi Juniastini dan Made Swastika, sedangkan Runner Up 2 diraih oleh Ni Nyoman Ayu Queena Saridevi dan Komang Agus Krisna Wahyoedi.(adv/ub)
