UPDATEBALI.com, BULELENG – Dari 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta yang ada di Buleleng, tiga diantaranya telah resmi ditutup sejak dua tahun yang lalu sebab tidak mendapatkan siswa lagi karena kebanyakan masyarakat lebih memilih untuk mendaftarkan anaknya di sekolah negeri.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Surya Bharata mengungkapkan ditutupnya tiga sekolah swasta ini disebabkan karena minimnya siswa yang mendaftar di sekolah itu khususnya pada jenjang SMP, bahkan baru-baru ini hanya terdapat 10 siswa yang mendaftar, maka pihak sekolah terpaksa memutuskan untuk menutup sekolah itu.
“Ada tida sekolah yang tutup yakni, SMP Bhatiyasa Singaraja, SMP Dwijendra Singaraja dan SMP Dharma Sastra Umejero,” ucap Sekretaris Disdikpora Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Surya Bharata saat dikonfirmasi, pada Selasa (19/7/2022).
Sementara itu satu sekolah swasta yakni SMP TP 45 Singaraja juga ditutup karena hal yang sama dan kini pihak sekolah itu memutuskan untuk beralih menjadi sekolah negeri menjadi SMP Satu Atap Negeri 3 Sukasada, sejak beralihnya status sekolah itu animo masyarakat mendaftarkan anaknya cukup tinggi yang saat ini mencapai 87 siswa baru.
“Justru sejak beralih jad negeri siswa tambah banyak. Tapi ini tidak mempengaruhi sekolah swasta lain yang ada di kawasan Sukasada atas. Karena sudah diatur berdasarkan zonasi juga,” imbuhnya.
Saat ini pihak sekolah swasta lainnya masih memilih untuk tetap bertahan ditengah pasang surutnya penerimaan siswa baru yang saat ini lebih banyak memilih mendaftar di sekolah negeri, namun beruntungnya masih ada masyarakat yang mempercayakan anak-anaknya menempuh pendidikan di sekolah tersebut karena menurut mereka pendidikan dan materinya juga sama saja jadi mereka memilih menyekolahkan anaknya di sekolah itu.
“Bagi kami terlepas dari statusnya, sekolah itu sama saja. Pendidiknya juga sama, materi ajar sama. Tapi kami pun tidak bisa memaksakan kehendak orangtua. Kembali lagi itu masalah rasa dan pilihan orangtua masing-masing. Dan pendaftaran melalui sistem juga tidak bisa di otak-atik. Kalau misalnya mendaftar ke sekolah negeri yang dipilih dan lolos ya akhirnya sekolah disana,” ungkapnya.(diana/ub)