UPDATEBALI.com, BADUNG – Bunda PAUD Kabupaten Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, secara resmi membuka Festival Ogoh-Ogoh dan Lomba Kreativitas PAUD Bernuansa Hindu yang digelar di Lobby Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, pada Selasa, 27 Mei 2025.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Kabid PAUD dan PNF Wayan Wirawan, Ketua IGTKI Badung Dra. Yulfa, serta para pengawas TK se-Kabupaten Badung.
Festival ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Badung dalam menanamkan nilai-nilai budaya dan spiritual kepada anak sejak usia dini.
Puluhan lembaga PAUD dari seluruh wilayah Badung ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan lomba, seperti membuat ogoh-ogoh mini, mewarnai tokoh pewayangan, serta pertunjukan seni bertema Hindu.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Badung, Rasniathi Adi Arnawa, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan yang menggabungkan unsur pendidikan anak usia dini dengan pelestarian budaya lokal.
“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya mendorong kreativitas anak-anak PAUD, tetapi juga memperkenalkan mereka pada warisan budaya Bali yang luhur yang diwariskan oleh para pendahulu,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih keberanian anak dalam tampil di depan umum, membangun rasa percaya diri, serta mengembangkan kemampuan bersosialisasi sejak dini. Hal ini menjadi pondasi penting dalam membentuk karakter anak yang aktif, kreatif, dan berbudaya.
Ketua Panitia, Ketut Sri Budiari, dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung atas dukungan dan fasilitasi yang telah diberikan sehingga acara dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai harapan.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kreativitas anak usia dini, tetapi juga menjadi bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Adapun jenis lomba yang digelar antara lain parade ogoh-ogoh, lomba tari pendet, tari baris, topeng munju, dan lomba bapang barong.
Festival ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak sekaligus mempererat sinergi antara pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan karakter berbasis budaya lokal.(den/ub)