Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliMakepung Lampit 2024, Ribuan Penonton Saksikan Adu Cepat Kerbau di Jembrana

Makepung Lampit 2024, Ribuan Penonton Saksikan Adu Cepat Kerbau di Jembrana

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Ribuan penonton, baik dari kalangan lokal maupun wisatawan asing, antusias menyaksikan perlombaan Makepung Lampit 2024 yang berlangsung di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, Jembrana, pada Minggu, 17 November 2024.

Ajang tradisional ini menampilkan puluhan pasang kerbau yang berlomba di atas lumpur dalam sebuah kompetisi adu cepat yang telah menjadi ikon budaya di Kabupaten Jembrana.

Ketua Sekaa Makepung I Made Mara melaporkan bahwa event ini diikuti oleh 40 pasang kerbau, yang terbagi menjadi 10 regu dari timur dan 30 regu dari barat.

Baca Juga:  Meriah, 75 Crosser Jajal Sirkuit All in One Jembrana

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah memberikan bantuan dan perhatian untuk menyukseskan acara ini,” ujar Made Mara.

Sekda Jembrana I Made Budiasa menyampaikan bahwa Makepung bukan hanya sekadar bentuk ekspresi seni budaya tradisional yang harus dilestarikan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata.

“Makepung merupakan atraksi wisata yang unik dan khas, yang dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian, peternakan, serta pengembangan destinasi wisata di Jembrana,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Tamba Gelar Tatap Muka dengan Veteran Jembrana

Budiasa juga berharap agar tradisi Makepung dapat terus dikembangkan, baik dari sisi budaya maupun ekonomi, dengan tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

“Dengan semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab, kami yakin tradisi ini akan terus memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Perlombaan Makepung Lampit 2024 di Desa Kaliakah tidak hanya memperlihatkan keahlian para peserta dalam mengendalikan kerbau, tetapi juga menjadi bukti nyata upaya pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan warisan budaya Bali yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal. (yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments