UPDATEBALI.com, DENPASAR – Provinsi Bali diproyeksikan memiliki sekitar 1,2 juta penduduk berusia 50 tahun ke atas pada tahun 2024. Angka ini menjadi perhatian penting mengingat risiko penyakit seperti Herpes Zoster meningkat seiring bertambahnya usia.
Selain itu, Bali menempati peringkat keenam jumlah penderita HIV/AIDS terbanyak secara nasional pada tahun 2022, yang turut memperbesar risiko Herpes Zoster pada populasi tersebut.
Herpes Zoster, yang dikenal juga sebagai Cacar Api atau Cacar Ular, adalah penyakit yang dipicu oleh reaktivasi virus Varicella Zoster (VZV) yang sebelumnya menyebabkan Cacar Air. Virus ini dapat aktif kembali pada individu dengan penurunan kekebalan tubuh, terutama pada usia 50 tahun ke atas, atau pada mereka dengan kondisi medis tertentu seperti HIV, diabetes, atau penyakit autoimun.

Penyakit ini ditandai dengan ruam melepuh yang menyakitkan, biasanya muncul di satu sisi tubuh atau wajah. Komplikasi yang paling umum adalah Neuralgia Pasca-Herpes (NPH), berupa nyeri saraf jangka panjang yang dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pada kasus tertentu, Herpes Zoster juga dapat menyebabkan kebutaan, infeksi paru-paru, atau peradangan otak yang berpotensi fatal.
Pasien Herpes Zoster sering melaporkan dampak buruk pada kualitas hidup, seperti gangguan tidur, hilangnya kemandirian, hingga kesulitan menjalani aktivitas sosial.
Upaya pencegahan utama meliputi gaya hidup sehat, seperti mengelola stres, makan makanan bergizi, olahraga teratur, tidur cukup, dan berhenti merokok. Selain itu, vaksinasi kini menjadi solusi efektif. Pada Juli 2024, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memperbarui Jadwal Imunisasi Dewasa dengan merekomendasikan vaksin Herpes Zoster bagi orang dewasa berusia ≥50 tahun atau individu ≥18 tahun dengan kondisi imunokompromais.
Dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-Al, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, menekankan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit infeksi menular.
“Imunisasi adalah langkah preventif yang dapat mengurangi risiko komplikasi penyakit kronis,” jelasnya.
Reswita Dery Gisriani, Communications, Government Affairs & Market Access Director GSK Indonesia, menyatakan bahwa GSK terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi.
“Kami mendukung masyarakat untuk lebih memahami pentingnya imunisasi melalui kampanye dan edukasi, seperti ‘Ayo Kita Vaksin’ dan platform informasi www.kenalicacarapi.com,” ujarnya.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di Bali, kesadaran dan akses terhadap vaksinasi menjadi kunci untuk mengurangi risiko Herpes Zoster dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.(ub)