UPDATEBALI.com, GIANYAR – Desa Kenderan, yang terletak di Kecamatan Tegalalang, Gianyar, menyimpan kisah legenda yang erat kaitannya dengan turunnya Bhatara Indra ke Bumi.
Legenda ini mengisahkan para bidadari dari surga yang menemani Bhatara Indra dalam misinya melawan ketidakadilan. Keberadaan mereka tidak hanya membawa keindahan, tetapi juga nilai spiritual yang masih diyakini oleh masyarakat setempat.
Pemilik Toya Ubud, I Ketut Mardjana, yang juga merupakan arsitek patung Dedari Kendran, menjelaskan bahwa legenda ini memiliki hubungan yang kuat dengan tempat pemandian suci yang hingga kini masih dipuja oleh masyarakat.
“Menurut cerita rakyat, Dedari Kendran tidak hanya melambangkan keanggunan fisik, tetapi juga cinta abadi dan keindahan yang memberikan vitalitas kepada siapa pun yang datang,” ujarnya.
Maka dari itu I Ketut Mardjana membuat patung Dedari Kendran di Toya Ubud sebagai bentuk penghormatan serta ikon Desa Kenderan.
Pemandian suci di Desa Kenderan dipercaya memiliki energi spiritual yang membawa ketenangan dan kesejahteraan bagi pengunjungnya. Kisah Dedari Kendran menjadi bagian dari warisan budaya yang terus dilestarikan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan serta makna di balik legenda ini.
Legenda Dedari Kendran semakin memperkaya nilai budaya Desa Kenderan, yang tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga warisan tradisi yang mengakar kuat. Kepercayaan masyarakat terhadap cerita ini mencerminkan betapa budaya dan sejarah terus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di desa ini.(den/ub)