Minggu, Mei 4, 2025
BerandaNewsLaut Nusa Penida Sepi Tanpa Aktifitas, Warga Nusa Penida Gelar Ritual Tradisi...

Laut Nusa Penida Sepi Tanpa Aktifitas, Warga Nusa Penida Gelar Ritual Tradisi Nyepi Segara 

 

UPDATEBALI.com, KLUNGKUNG – Suasana tak seperti biasa terlihat hari ini di seluruh pelabuhan yang ada di Nusa Penida. Pelabuhan yang biasanya dipenuhi pengunjung, kini terlihat sepi dan tanpa aktifitas.

Hal tersebut disampaikan Wadanramil Nusa Penida Kapten Inf I Gede Putra Yadnya saat melaksanakan pemantauan di seluruh akses keluar masuk Nusa Penida, Selasa ( 11/10/22 ).

Saat ditemui, Kapten Gede mengatakan bahwa hari ini digelar tradisi  Nyepi Segara yang merupakan tradisi yang setiap setahun sekali, sehingga di perairan Nusa Penida seluruh aktifitas warga di laut ini dihentikan, termasuk area penyeberangan.

Baca Juga:  Meriahkan HUT Korpri ke-51, Pemkab Buleleng Gelar Lomba Olahraga

Pelaksanaan Nyepi Segara (laut)  ini adalah bentuk penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manisfestasinya sebagai Dewa Baruna yang merupakan penguasa lautan serta  untuk menjaga hubungan antara manusia dengan alam, “terangnya.

Oleh karena itu pihaknya melaksanakan pemantauan untuk memastikan pelaksanaan tradisi nyepi segara ini berjalan dengan baik, “imbuhnya.

Baca Juga:  Pemkab Buleleng Rehabilitasi Jaringan Irigasi untuk Jaga Ketahanan Pangan

Dikonfirmasi melalui seluler, Dandim Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat, SH. M.Si pun membenarkan tentang pelaksanaan tradisi nyepi segara ini.

Dirinya menyampaikan bahwa pelaksanaan tradisi ini dimulai dari pukul 06.00 Wita dan berakhir pada esok hari.  

"Semua aktifitas laut dihentikan, baik para nelayan maupun aktiftas penyeberangan, “jelasnya.

Tradisi Nyepi Segara ini merupakan wujud syukur dan penghormatan kepada sang pencipta dan laut pada khususnya.

Baca Juga:  Pemkab Jembrana Gelar High Level Meeting TPID Kendalikan Inflasi

"Tradisi ini juga merupakan cara  warga setempat menetralkan kembali perairan laut, “ujarnya.

Inilah salah satu tradisi di wilayah ini yang terus lestari. Tradisi sebagai wujud persahabatan dan keharmonisan manusia dengan alam, disamping dengan sesama dan sang penciptanya, “pungkas Dandim.(tra/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments