UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pasangan calon Gubernur Bali, Wayan Koster dan Giri Prasta (Koster-Giri), terus berkomitmen untuk menciptakan sumber pendapatan baru guna mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali.
Setelah keberhasilan penerapan Pungutan Wisatawan Asing (PWA) yang mulai berlaku pada 14 Februari 2024, Koster-Giri kini mengandalkan pengoperasian Turyapada Tower di Buleleng sebagai sumber pendapatan baru yang menjanjikan.
Hal ini disampaikan dalam debat kedua Pilgub Bali yang digelar di Hotel The Meru, Kota Denpasar, Sabtu, 9 November 2024. Dalam debat yang bertema “Menyikapi Dinamika Otonomi Daerah di Bali”, Koster menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan sumber pendapatan daerah yang lebih berkelanjutan. Ia menjelaskan, PWA dan Turyapada Tower adalah dua inisiatif besar yang akan mendongkrak PAD Bali yang selama ini stagnan di angka Rp 4,6 triliun per tahun.
Turyapada Tower, yang akan mulai beroperasi penuh pada 2026, diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp 100 miliar per tahun.
“Ini adalah langkah konkret untuk memastikan Bali memiliki sumber pendapatan baru yang tidak bergantung hanya pada pajak dan retribusi daerah,” ujar Koster.
Selain itu, pendapatan yang berasal dari PWA akan digunakan untuk mendukung pelestarian budaya dan lingkungan alam Bali, yang juga diatur dalam Perda nomor 6 tahun 2023.
Koster juga mengungkapkan pembentukan “Bali Development Fund”, sebuah lembaga pendanaan non-konvensional yang bertujuan untuk menampung hibah dari negara donor guna mendukung pembangunan Bali.
“Dengan adanya Bali Development Fund, Bali akan mendapatkan akses ke berbagai sumber pendanaan luar APBD yang bisa mempercepat pembangunan infrastruktur dan sektor lainnya,” kata Koster.
Lebih jauh, Koster-Giri menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media untuk mempercepat akselerasi pembangunan di Bali.
“Kami juga mendorong pembentukan badan pengelola pariwisata, badan pangan, badan ekonomi kreatif, dan badan energi baru terbarukan untuk mewujudkan Bali yang mandiri dan berkelanjutan,” tambah Koster.
Dengan adanya berbagai inovasi ini, Koster berharap Bali bisa mengatasi stagnasi PAD dan mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menjaga kelestarian budaya dan lingkungan Bali untuk generasi mendatang.(ub)