UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Sebagai bagian dari upaya melestarikan satwa laut, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendampingi Kapolda Bali Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, bersama Kapolres dan Dandim 1617 Jembrana, melakukan pelepasliaran penyu di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kamis, 16 Januari 2025.
Dalam kegiatan tersebut, lima ekor penyu hijau dilepasliarkan ke laut. Sebelumnya, telah dilakukan pelepasliaran 19 ekor penyu lainnya, hasil penggagalan penyelundupan oleh Polres Jembrana beberapa waktu lalu.
Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, menyampaikan bahwa dari total 29 ekor penyu yang berhasil diamankan, terdapat lima ekor berjenis kelamin betina yang tidak dapat diselamatkan.
“Hari ini kita lepasliarkan penyu-penyu ini sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan alam dan pelestarian satwa laut, khususnya penyu yang populasinya semakin menurun dan terancam punah,” ujar Kapolda.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menegaskan komitmen Pemkab Jembrana dalam melestarikan satwa laut. Sepanjang tahun 2024, ribuan tukik telah dilepasliarkan.
Selain itu, terdapat tiga lokasi penangkaran penyu di Jembrana, yaitu di Desa Perancak (Penangkaran Kurma Asih), Pekutatan, dan Desa Tuwed yang didukung oleh CSR Pertamina.
“Tiga penangkaran ini mencerminkan komitmen kami untuk melestarikan satwa laut, khususnya penyu. Kami berharap dukungan masyarakat terus meningkat,” ungkap Bupati Tamba.
Menurutnya, kesadaran masyarakat kini telah berubah.
“Kalau dulu penyu ditangkap dan telurnya diambil, sekarang masyarakat justru menjaga dan melindungi penyu saat musim bertelur. Ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelestarian satwa laut di Jembrana,” tambahnya.
Bupati Tamba juga berharap kejahatan penyelundupan satwa dilindungi bisa ditekan.
“Astungkara, dengan komitmen bersama, penyu sebagai salah satu fauna dilindungi ini pasti akan lestari,” tutupnya.
Pelepasliaran penyu ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam melestarikan lingkungan dan satwa laut di Jembrana.(yud/ub)
