Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliKerak Telor, Kuliner Ikonik Jakarta hadir di Denfest ke-17

Kerak Telor, Kuliner Ikonik Jakarta hadir di Denfest ke-17

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Bagi pecinta kuliner tradisional, kerak telor adalah nama yang tidak asing. Hidangan khas Betawi ini telah menjadi salah satu simbol budaya Jakarta yang melegenda.

Kuliner ini hadir memeriahkan Denpasar Festival ke-17, dengan cita rasa autentik dan cara penyajian yang unik, kerak telor tidak hanya menjadi favorit warga lokal, yang berkunjung ke Lapangan Puputan Badung.

Kerak telor terbuat dari bahan-bahan sederhana, yaitu beras ketan, telur ayam atau telur bebek, ebi (udang kering), bawang merah goreng, dan bumbu halus yang terdiri dari kelapa parut sangrai, cabai, jahe, kencur, serta gula dan garam. Keistimewaan kerak telor terletak pada cara memasaknya. Penjualnya menggunakan wajan kecil tanpa minyak yang diletakkan langsung di atas bara arang, sehingga menghasilkan tekstur renyah di bagian bawah, tetapi tetap lembut di bagian atas.

Baca Juga:  Walikota Jaya Negara Luncurkan Buku Spirit Denpasar Festival: Esensi Kepemimpinan Arsa Wijaya, Menata Denpasar Abad XXI

Kerak telor telah menjadi bagian dari budaya Betawi sejak zaman kolonial Belanda. Dahulu, hidangan ini dikenal sebagai makanan mewah yang disajikan pada acara-acara besar seperti pernikahan atau pesta adat. Kini, kerak telor menjadi ikon kuliner yang sering ditemukan di festival budaya atau tempat wisata seperti Monumen Nasional (Monas).

“Kerak telor adalah warisan budaya yang harus kita jaga. Rasanya yang khas membawa nostalgia masa lalu,” ujar Sugeng, salah satu penjual kerak telor di Denpasar Festival pada Selasa, 24 Desember 2024.

Baca Juga:  Garapan Inagurasi Jayastamba Akan Jadi Pembuka Gelaran Denfest ke-16 di Kawasan Catur Muka
Kuliner tradisional, kerak telor
Kuliner tradisional, kerak telor. Sumber foto: den/ub

Sugeng menjelaskan, keunikan kerak telor tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada proses penyajiannya. Penjual biasanya memasak kerak telor di depan pembeli sambil menjelaskan setiap langkahnya, menciptakan pengalaman kuliner yang interaktif dan menarik. Aroma gurih dari bumbu kelapa sangrai yang berpadu dengan ebi menjadi daya tarik tersendiri.

Ia juga memaparkan, kerak telor juga mencerminkan gaya hidup masyarakat Betawi yang bersahaja tetapi penuh rasa syukur.

Baca Juga:  Gaungkan Kepemimpinan Indonesia di Helatan Internasional World Water Forum ke-10

Dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per porsi, kerak telor menjadi pilihan kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang budaya Betawi.

Dirinya mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Denpasar, sudah mau merangkul UMKM kecil guna pertukaran ekonomi.(den/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments