UPDATEBALI.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika berusaha merangkul lebih banyak peserta perempuan mengikuti pelatihan untuk wirausaha Digital Entrepreneurship Academy.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto, saat acara "10×1000 Indonesia Chapter-2022: Networking Start Here!", agar lebih banyak peserta perempuan yang mengikuti DEA, Kementerian berupaya mengadakan pelatihan khusus perempuan pada hari-hari tertentu, misalnya Hari kartini.
Baca juga:
Mahasiswi FH Unud Raih Juara Satu Lomba Karya Tulis Ilmiah Anti Korupsi Kejaksaan Tinggi Bali 2022
"Setiap ada acara, misalnya Hari Kartini, kami mengadakan pelatihan untuk peserta perempuan," kata Hary, Rabu (14/12/2022).
Kementerian Kominfo juga berencana mengadakan pelatihan DEA khusus bagi peserta perempuan pada peringatan Hari Ibu 22 Desember.
Kementerian Kominfo menggandeng pihak swasta 10×1000 Tech for Inclusion dari ANT group untuk pelatihan tentang teknologi finansial di DEA, bagian dari program Digital Talent Scholarship. Sekitar 60 persen peserta pelatihan berbasis swabelajar (self-based learning) itu adalah laki-laki.
Sementara itu, data pemerintah yang dikutip Kementerian Kominfo menunjukkan 60 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menggunakan hari-hari perayaan tertentu untuk mengadakan pelatihan khusus bagi peserta perempuan.
Secara garis besar, peserta pelatihan DTS antara yang laki-laki dengan perempuan berjumlah hampir sama. Sementara dari segi usia, peserta pelatihan terbanyak berasal dari kategori usia 20-35 tahun dan 40 tahun ke atas, atau angkatan kerja yang baru lulus sekolah dan orang-orang yang mempersiapkan masa pensiun.
{bbbanner}
Kementerian Kominfo berusaha mencetak 200.000 talenta digital setiap tahun melalui program Digital Talent Scholarship untuk memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital Indonesia pada 2030.
Pelatihan digital untuk wirausaha sejalan dengan misi pemerintah untuk digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah. Pada 2024, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM go digital, alias berjualan secara daring di platform digital.(ub/antara)