Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliKemenko PMK Kunjungi Buleleng, Tekankan Pencegahan Stunting dan Pernikahan Dini

Kemenko PMK Kunjungi Buleleng, Tekankan Pencegahan Stunting dan Pernikahan Dini

UPDATEBALI.com, BULELENG – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Buleleng.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting serta mengadakan rapat koordinasi (Rakor) dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buleleng. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Posyandu Tunas Mekar di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada.

Kunjungan ini dipimpin oleh Sinurtina Sihombing, ketua tim dari Kemenko PMK, dan diterima oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Ida Ayu Kade Septiani, di ruang rapat Bappeda pada Selasa, 25 Juni 2024.

Baca Juga:  ITB Stikom Bali, Cetak Generasi Handal di Bidang IT

Sinurtina Sihombing, yang juga Koordinator Stunting Asdep Gizi dan Promosi Kesehatan, menekankan pentingnya fokus pada beberapa aspek dalam upaya pencegahan stunting di Buleleng.

“Ada beberapa objek yang harus kita jadikan fokus, yaitu pencegahan pernikahan dini guna mengurangi angka stunting, pencegahan stunting dengan memaksimalkan pola asuh anak dalam keluarga, serta pengoptimalan peran kader dalam usaha pencegahan dan penanganan stunting di Buleleng,” jelasnya.

Baca Juga:  Tragedi Kecelakaan Bus di Ngawi, Empat Orang Tewas dalam Tabrakan Bus Frontal

Lebih lanjut, Sinurtina, yang akrab disapa Sisie, menambahkan bahwa tujuan utama Rakor ini adalah untuk menguatkan sinergi dan kepedulian tim percepatan penurunan stunting dalam rangka koordinasi dan evaluasi terhadap stunting yang dilaksanakan oleh OPD terkait.

Untuk capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Buleleng sudah cukup baik, namun tetap membutuhkan komitmen, koordinasi, dan kerja sama yang kuat dari seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, tenaga kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga:  FK Unud Terima Studi Banding dari FK Universitas Hasanuddin Makasar

“Diharapkan melalui kegiatan ini, edukasi dan intervensi pencegahan stunting dapat menjangkau lebih banyak sasaran dan menghasilkan dampak yang signifikan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia,” tutupnya.(adv/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments