Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliKembangkan Perkebunan Vertikal, Ibu Rumah Tangga di Denpasar Diminta Tingkatkan Pemanfaatan Pekarangan

Kembangkan Perkebunan Vertikal, Ibu Rumah Tangga di Denpasar Diminta Tingkatkan Pemanfaatan Pekarangan

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Ibu rumah tangga di Denpasar didorong untuk mulai mengembangkan perkebunan vertikal sebagai inisiatif untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan di wilayah perkotaan yang terbatas luasannya.

Ajakan ini disampaikan oleh Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si., saat menjadi narasumber dalam Penyuluhan Pemanfaatan Pekarangan Rumah yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-PMM Unwar di Banjar Pucaksari, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar pada Sabtu 3 Februari 2024.

Muliarta menyoroti kendala utama pekarangan di wilayah perkotaan, yaitu lahan yang terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk berkebun atau bertani dengan lahan yang luas. Solusinya, menurutnya, adalah dengan membuat kebun vertikal.

Baca Juga:  Universitas Udayana Buka Stan Pameran di Kolaborasi Bali Era Baru Smart Festival 2023

“Kebun vertikal dapat dilakukan dengan menggantung tanaman dalam wadah di dinding, pagar, atau tiang, tergantung pada desain yang dibuat. Pemilihan tanaman yang sesuai menjadi kunci utama, termasuk tanaman bergantung, tanaman merambat, dan tanaman yang tidak membutuhkan ruang akar yang terlalu dalam,” kata Muliarta, yang juga merupakan Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali.

Menurutnya, penataan desain estetika dan susunan tanaman secara vertikal dengan cermat dapat menciptakan tampilan yang menarik dan seimbang bagi pekarangan rumah. Penggunaan sistem irigasi otomatis juga diusulkan untuk mempermudah perawatan dan memastikan tanaman mendapatkan kebutuhan air yang sesuai.

Baca Juga:  AMSI Bali Serukan Mitigasi Potensi Hoaks Pemilu 2024

Dalam konteks pengembangan perkebunan vertikal di lahan pekarangan rumah yang sempit, Muliarta menekankan pentingnya memilih jenis tanaman yang dapat dipanen dalam waktu singkat. Sayuran seperti bayam, kangkung, daun bawang, selada, menjadi pilihan yang baik.

“Kadang yang menjadi pertanyaan berikutnya darimana dapat pupuk? Pupuk ini sebenarnya dapat didapatkan dari mengolah sampah atau limbah yang dihasilkan di rumah tangga. Sampah dari dapur dan dedaunan dapat dikomposkan,” ujarnya.

Baca Juga:  FT Unud Adakan Pemetaan Pura Kayangan Dalem Desa Adat Buahan

Muliarta menambahkan bahwa keberhasilan dalam memanfaatkan pekarangan rumah tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesehatan keluarga. Keterbatasan lahan pekarangan tidak menjadi halangan jika mampu mengembangkan perkebunan vertikal dan terus berinovasi dalam memenuhi ketersediaan pangan keluarga. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat dapat turut serta dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di perkotaan.(yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments