UPDATEBALI.com, TABANAN – Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan saat ini sedang menghadapi tantangan serius akibat dampak kemarau panjang yang melanda sektor pertanian, khususnya di lahan basah. Di Kecamatan Baturiti, terdapat laporan mengenai empat tempek yang mengalami kekeringan, bahkan ada yang mengalami gagal panen.
Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Ni Nyoman Ria Wati, di Kecamatan Baturiti, empat tempek menghadapi dampak serius dari kemarau panjang.
Peneng, yang sebelumnya memiliki lahan seluas 16 hektar, sekarang terancam seluas 35 hektar. Kemudian, Temacun yang awalnya memiliki lahan 5 hektar, sekarang terancam mencapai 20 hektar. Luwus dengan lahan 2 hektar dan terakhir, tempek Kambangan, yang mengalami kekeringan 5 hektar bahkan menghadapi kegagalan panen.
Ria Wati mengungkapkan bahwa mereka akan berupaya mengajukan klaim asuransi untuk lahan yang mengalami kegagalan panen, asalkan polis asuransi telah ada. Untuk memastikan pasokan beras yang cukup, mereka juga akan mencari solusi dengan mengajukan cadangan beras pemerintah.
Sebelumnya, Dinas Pertanian mencatat bahwa sekitar 23 hektar lahan persawahan di beberapa kecamatan mengalami kekeringan akibat musim kemarau panjang yang dipicu oleh El Nino pada tahun 2023. Lahan yang terancam gagal panen tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kerambitan, Pupuan, dan Selemadeg. (tia/ub)