UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pengelolaan sampah di Provinsi Bali menjadi sorotan utama dalam sebuah pertemuan koordinasi yang digelar di Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali pada Senin 6 Mei 2024.
Pj. Gubernur Bali, melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah, menyampaikan keprihatinan atas belum optimalnya pengelolaan sampah di fasilitas TPS3R/TPST.
Sampah, yang sebagian besar masih terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menjadi momok serius mengingat TPA yang ada sudah mengalami kelebihan kapasitas. Namun, pembangunan TPA baru menjadi sulit dilaksanakan karena membutuhkan kajian mendalam dan lahan yang luas, ditambah dengan penolakan dari masyarakat sekitar.
“Dibutuhkan komitmen bersama secara konkret, holistik, dan serentak dalam pengelolaan sampah dari hulu sampai ke hilir,” ungkap Pj. Gubernur Bali dalam sambutannya.
Hal ini penting untuk menjaga kondisi lingkungan, kegiatan pariwisata, dan ekonomi di Provinsi Bali agar tetap berkelanjutan.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah di Provinsi Bali pada tahun 2023 mencapai 3.367 ton/hari. Meski persentase sampah terkelola mencapai 75,94%, namun sebagian besar masih berakhir di TPA, mencapai 61,41%. Fasilitas pengelolaan sampah berbasis sumber seperti TPS3R dan TPST yang telah tersebar di seluruh Kabupaten/Kota Bali masih belum beroperasi secara optimal.
“Kunci keberhasilannya adalah adanya partisipasi aktif masyarakat dengan melakukan pengurangan timbulan sampah dan pemilahan sampah,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Koordinator Harian Stranas PK, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Aminudin, menyatakan bahwa potensi sampah di setiap daerah Bali sangat besar jika diolah dengan tepat. Bahkan, sampah dapat menjadi sumber pendapatan daerah jika dikelola dengan efisien. KPK turut hadir untuk memfasilitasi kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan BUMN seperti PLN, dengan prinsip bahwa pengelolaannya haruslah transparan dan menguntungkan kedua belah pihak.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali, I Made Teja, Direktur Pengembangan Biomassa PT. PLN EPI, Antonius Aris, Bisnis Development Manager PT. Semen Indonesia Tbk, Ita Sadono, serta jajaran DKLH Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali.
Komitmen bersama serta kerjasama antarlembaga diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menangani krisis sampah yang sedang dihadapi oleh Provinsi Bali, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. (yud/ub)