Jumat, April 25, 2025
BerandaBaliKebakaran Hutan Melanda Karangasem, Buleleng, dan Bangli: Tim Gabungan Lakukan Pemadaman Manual

Kebakaran Hutan Melanda Karangasem, Buleleng, dan Bangli: Tim Gabungan Lakukan Pemadaman Manual

UPDATEBALI.com, BANGLI – Akibat cuaca ekstrem yang meliputi panas yang luar biasa dan angin kencang, sejumlah kebakaran hutan terjadi di wilayah Karangasem, Buleleng, dan merembet hingga wilayah Kabupaten Bangli. Upaya pemadaman pun harus dilakukan secara manual oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran, masyarakat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Menurut Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Bangli, i Ketut Agus Sutapa, titik api pertama kali terdeteksi sekitar pukul 13.00 WITA di hutan kawasan Munti Gunung, Kecamatan Kubu, Karangasem. Kondisi cuaca yang sangat panas, didukung oleh angin kencang, memicu cepatnya perambatan api ke semak belukar dan pepohonan di kawasan hutan Belongan Bekul, Banjar Alengkong Desa Songan. Kawasan ini berbatasan dengan Kabupaten Karangasem, dan akibat kejadian ini, luas kawasan hutan yang terbakar mencapai sekitar 2 hektare.

Baca Juga:  Petugas Evakuasi Warga Kebanjiran di Desa Gambyok, Kabupaten Kediri

Sementara itu, kejadian serupa juga terjadi di kawasan hutan Munduk Nyam, wilayah Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani. Titik kebakaran awalnya berada di wilayah Dusun Gretek, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Kombinasi angin kencang dan kekeringan sekitar menyebabkan api dengan cepat menjalar ke kawasan hutan Munduk Nyam, yang menghanguskan sekitar 1 hektare lahan.

Baca Juga:  Paripurna DPRD Jembrana, Bupati Tamba Tanggapi Catatan Dewan

Untuk mengatasi kebakaran yang meluas, tim gabungan yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran, warga sekitar, dan BPBD Bangli, bekerja keras melakukan pemadaman secara manual. Mereka menggunakan alat seadanya dan membuat sekat-sekat untuk menghentikan perambatan api yang lebih lanjut. Kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil, dengan api dapat dipadamkan meskipun dengan upaya yang ekstra keras.

Baca Juga:  Sekian Lama Tertunda, Akhirnya Ngaben Gede di Tejakula Terlaksana

Menurut i Ketut Agus Sutapa, tim gabungan terus melakukan pemantauan untuk menghindari terjadinya kembali karhutla. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan melaporkan segera jika ada tanda-tanda kebakaran hutan yang baru muncul.

Kondisi cuaca ekstrem seperti panas dan angin kencang memang meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan, sehingga koordinasi antara petugas, warga, dan pihak berwenang menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di wilayah ini. (put/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments