UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Diduga akibat sisa dari api dupa usai sembahyang, kebakaran menghanguskan salah satu rumah warga di Jalan Kutilang, Banjar Pangkung Medahan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Sabtu 20 Mei 2023.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.00 WITA. Peristiwa yang sempat menggegerkan warga sekitar tersebut, dialami oleh I Putu Eri Setiawan (37), seorang buruh harian lepas, yang tinggal di Jln Kutilang, Banjar Pangkung Medahan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan.
"Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: L/GANGGUAN/B/03/V/2023/SPKT/POLSEK PEKUTATAN/POLRES JEMBRANA/POLDA BALI, peristiwa kebakaran ini tercatat tanggal 20 Mei 2023," kata Kapolsek Pekutatan Kompol Wayan Swastika, dalam keterangan tertulis, yang diterima UpdateBali, Minggu 21 Mei 2023.
Kompol Swastika menjelaskan, peristiwa kebakaran diketahui pertamakali oleh tetangga korban bernama NI Luh Wiantari, (36). Kejadian bermula saat istri korban NI Putu Sri Wahyuni (26) melakukan persembahyangan pada Sabtu pagi 20 Mei 2023 sekitar pukul 07.00 wita, di pekarangan maupun di dalam rumah, berhubung hari Saraswati saat itu.
Usai sembahyang, korban bersama istri serta ketiga anaknya lalu berkunjung ke tempat orang tua korban yang tidak jauh dari rumahnya, berjarak sekitar 509 meter ke arah utara.
Tidak berselang lama, sekitar pukul 09.00 wita, tetangga korban menyusul ke rumah orang tua korban dan memberitahukan, kalau rumah korban mengalami kebakaran.
Korban yang baru saja tiba di rumah orang tua, kemudian bergegas pulang kembali dan mendapati rumahnya sudah dilahap si jago merah.
Warga sekitar berupaya keras memadamkan api dengan peralatan seadanya dan berhasil mengendalikan kebakaran sekitar pukul 11.00 WITA.
"Saat kebakaran rumah korban memang dalam keadaan kosong, tidak ada penghuninya," ungkapnya.
Kerugian akibat kebakaran ini sangat besar.
Barang-barang yang hangus termasuk pakaian, TV berukuran 32 inci, uang sejumlah Rp. 400.000, emas seberat 10 gram, dan dokumen administrasi kependudukan.
Baca juga:
Fapet Unud Berkolaborasi dengan UNTL Timor Leste Gelar Internasional Workshop 'Animal Science 2023'
Diperkirakan kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 50.000.000.
Saat ini pihak kepolisian sudah melakukan identifikasi, olah tempat kejadian perkara (TKP). Beruntung tidak ada korban jiwa saat kejadian tersebut.
"Penyebab kebakaran diduga akibat api dupa yang digunakan sembahyang oleh istri korban di dalam kamar yang menjadi sumber api pertama berasal," pungkasnya.
Pihaknya menghimbau warga berhati-hati dan selalu waspada, apalagi ketika meninggalkan rumah, harap mengecek kembali kondisi listrik, dupa, kompor dan gas serta yang lainnya terutama yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran. (dik/ub)