UPDATEBALI.com, BULELENG – Laporan kasus masyarakat terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng pada tahun 2024 mengalami naik turun. Kini upaya mitigasi mulai digencarkan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti di kabupaten lain.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng pasien yang dirawat akibat DBD dari Januari sampai Maret 2024 tercatat sebanyak 272 orang, dengan rincian pasien yang dirawat perbulannya yakni Januari ada 82 pasien, Februari ada 99 pasien, dan Maret ada 91 pasien.
Dimana angka tersebut berasal dari rentang usia 1 – 4 tahun sebanyak 5,78 persen, usia 5 – 14 tahun sebanyak 38,15 persen, usia 15 – 44 tahun sebanyak 41,04 persen, dan usia diatas 44 tahun sebanyak 15,03 persen. Dilihat dari angka tersebut dibandingkan dengan awal tahun hingga Maret 2023 yang totalnya 381 kasus, ternyata kasus DBD di Buleleng mengalami trend penurunan.
Adapun sejumlah Desa/Kelurahan dengan kasus DBD terbanyak diantaranya Desa Patas ada 20 kasus, Desa Kalibukbuk ada 14 kasus, Desa Kayu Putih dan Desa Kaliasem masing-masing ada 13 kasus, Desa Anturan ada 12 kasus, Desa Pemaron dan Desa Panji masing-masing 11 kasus, Desa Kerobokan ada 9 kasus, Desa Gerokgak ada 7 kasus, serta terakhir Desa Celukan Bawang ada 6 kasus.
Sementara, dengan naik turunya kasus masyarakat terkena DBD di Kabupaten Buleleng ini, Penjabat (PJ) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyebut, sudah meminta instansi terkait untuk menggencarkan upaya mitigasi guna mencegah terjadinya lonjakan kasus.
“Kalau kita itu (mencegah kasus DBD melonjak,red) lebih mengutamakan upaya memitigasi, preventif, promotif lebih baik dibandingkan kuratif, misalnya dari kita melangsungkan fogging,” Kata Lihadnyana, Kamis 21 Maret 2024.
Disamping itu, pihaknya mengajak masyarakat di Kabupaten Buleleng untuk ikut serta dan tetap waspada serta bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui penerapan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).(dna/ub)