UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Kabupaten Jembrana telah berhasil masuk dalam nominasi untuk penghargaan Swasti Saba dalam kategori kabupaten sehat tingkat nasional tahun 2023. Pengakuan ini diberikan setelah melalui tahap verifikasi administrasi yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan RI.
Melalui proses verifikasi lanjutan daring yang diadakan pada hari Senin, 7 Agustus, di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Sekretaris Daerah (Sekda) Budiasa mewakili Bupati Jembrana dalam acara tersebut. Pada kesempatan tersebut, Sekda Budiasa menjelaskan berbagai pencapaian pemerintah kabupaten Jembrana dalam upaya mencapai status sebagai kabupaten sehat.
Dalam hal indikator tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, pemerintah kabupaten Jembrana berhasil meraih nilai indikator sebesar 71,43%. Capaian ini didukung oleh sejumlah pencapaian dan inovasi yang telah dilakukan.
“Sekitaran capaian dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana termasuk penghargaan atas kepatuhan dalam iuran jaminan kesehatan, penghargaan dalam upaya memerangi Frambusia, layanan Posbindu untuk Penyakit Tidak Menular (PTM), penghargaan atas tenaga kesehatan teladan tingkat nasional untuk tahun 2021 dan 2022, akreditasi bagi Rumah Sakit dan Puskesmas, Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), serta Peraturan Bupati (Perbup) tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Selain itu, ada juga inovasi seperti penggunaan elektronik kohort ibu terpadu dan layanan darurat Jembrana Emergency Service,” jelas Budiasa.
Dalam konteks tatanan permukiman dan fasilitas umum, pemerintah kabupaten Jembrana berhasil meraih nilai indikator sebesar 73,08 persen. Capaian ini termasuk pencapaian dalam program PAMSIMAS di 33 desa/kelurahan, pengesahan Perda terkait pengelolaan sampah, pendirian Tempat Pembuangan Sampah 3R (TPS3R) di desa/kelurahan, pengembangan ruang bermain anak yang ramah, serta inovasi Jembrana KEDAS (Keren Tidak Ada Sampah).
Dalam tatanan satuan pendidikan dan pasar, Sekda Budiasa menyebutkan bahwa nilai indikator yang dicapai masing-masing adalah 84,09% dan 72,92%.
“Capaian dan inovasi selanjutnya yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana termasuk penyelenggaraan Program Kesehatan Sekolah (UKS), penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), pengakuan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat nasional, penghargaan sebagai sekolah ramah anak terbaik tingkat SD, upaya revitalisasi pasar desa, serta penanganan pedagang kaki lima (PKL) yang dikemas dalam bentuk angkringan,” tambahnya.
Sekda Budiasa juga merinci pencapaian dalam tatanan pariwisata yang mencapai nilai indikator sebesar 80,77 persen. Selain itu, tatanan transportasi dan tertib lalulintas jalan mencapai nilai indikator 70,31 persen, sementara tatanan perkantoran dan perindustrian berhasil meraih nilai indikator sebesar 73,21 persen. Indikator perlindungan sosial serta pencegahan dan penanganan bencana juga meraih pencapaian yang baik, dengan masing-masing nilai indikator sebesar 88,24 persen dan 72,73 persen.
“Bidang pariwisata telah mengalami perkembangan melalui pengembangan pariwisata di desa-desa, pembentukan forum desa wisata, implementasi sertifikat CHSE, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta pembangunan Sirkuit All in One sebagai pusat pengembangan tradisi, budaya, dan pariwisata,” lanjutnya.
Selain itu, Sekda Budiasa juga menyampaikan pencapaian dari berbagai bidang lainnya yang menjadi bagian terintegrasi dalam tatanan Kabupaten Sehat.
Dalam sektor transportasi, pencapaian mencakup relokasi dan peningkatan terminal serta pelaksanaan Kendaraan Bermotor Berizin (KIR) dan uji elektronik kendaraan. Bidang perindustrian mencakup penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), upaya kesehatan kerja, dan penetapan kawasan industri.
“Pada aspek perlindungan sosial, capaian meliputi pemberian bantuan sosial bagi korban kekerasan, program pekerja sosial, pemberian visum gratis bagi korban kekerasan, serta prestasi berulang kali sebagai kabupaten layak anak. Adapun untuk upaya pencegahan dan penanganan bencana, capaian termasuk penyediaan kecukupan logistik, penyebaran informasi peringatan dini bencana, dan layanan aplikasi Jembrana Emergency Service (JES),” pungkasnya.
Penghargaan yang diadakan setiap dua tahun ini diberikan kepada kabupaten/kota yang berhasil menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan sehat untuk penduduknya, yang dicapai melalui penerapan tatanan yang terintegrasi di seluruh sektor.
Tatanan-tatanan yang menjadi dasar penilaian penghargaan Kabupaten/Kota Sehat meliputi tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, pasar, pariwisata, transportasi, serta tertib lalulintas jalan. Di samping itu, juga terdapat indikator tatanan perkantoran dan perindustrian, serta tatanan perlindungan sosial hingga pencegahan dan penanganan bencana.(ang/ub)