UPDATEBALI.com, DENPASAR – Evensius Suban Ola, yang lebih akrab dipanggil Even (53), warga Desa Redontena, Kecamatan Keluba Golit, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, dilaporkan meninggal dunia secara mendadak di tempat kerjanya di kawasan Pahang, Malaysia Barat, pada Sabtu 2 Oktober 2024 dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Menurut Bao, seorang rekan Even di Pahang, sebelum menghembuskan napas terakhir, Even sempat menghubungi seorang teman melalui WhatsApp dan meminta untuk dijenguk.
“Setelah kami membuka pesan WA-nya, kami tahu bahwa sekitar jam 1 dini hari dia meminta seorang teman datang karena mengalami muntah-muntah dan merasa lemah. Kami datang sekitar jam 3, namun dia sudah tidak ada,” jelas Bao saat dihubungi via telepon seluler.
Saat ini, jenazah Even sudah berada di rumah sakit setempat untuk penanganan lebih lanjut. Bao menambahkan bahwa selama di Pahang, almarhum memiliki dokumen resmi yang lengkap, termasuk paspor dan visa yang masih berlaku, serta asuransi.
Atas permintaan keluarga di Redontena, informasi mengenai kematian Even segera ditindaklanjuti oleh Rahman Sabon Nama di Bali. Wartawan senior tersebut langsung menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, terutama bagian perlindungan WNI, untuk memastikan pemulangan jenazah.
“Saya telah menghubungi Pak Jati di KJRI, dan diminta untuk berkoordinasi dengan Pak Velly yang biasanya menangani masalah ini. Namun, saya kesulitan menghubungi beliau karena hari libur,” kata Rahman.
Rahman juga menjelaskan bahwa ada harapan agar KJRI Johor Bahru bisa segera mengetahui situasi ini melalui aplikasi KSATRIA, yang memungkinkan WNI di Malaysia untuk melaporkan masalah melalui WhatsApp. Namun, ia mengalami kesulitan dalam mengisi data yang diperlukan, termasuk nama perusahaan tempat Even bekerja.
Terbaru, pihak asuransi dilaporkan akan menyerahkan keputusan pemulangan jenazah kepada pemilik perusahaan.
“Namun, saya minta KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Johor Bahru tidak boleh lepas tangan dan harus mengawal proses pemulangan jenazah ke Adonara, Flores Timur,” tegas Rahman.
Ia juga menyampaikan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Kepala BP3MI Kupang, Ibu Suratmi Hamida, untuk membantu proses pemulangan ini.
Evensius Suban Ola lahir di Redontena pada 1 Juli 1971 dan merantau ke Malaysia Barat pada tahun 2002. Selama di Negeri Jiran, ia bekerja di perkebunan sawit dan juga sebagai security di malam hari di rumah majikannya. Almarhum meninggalkan seorang istri, Katarina Gebok, dan seorang anak, Bernadus Beda.(ub)